Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 11 January 2017

Bahas Soal Suriah-Indonesia, Ikatan Alumni Syam Bertemu Mufti Damaskus di Batang


islamindonesia.id – Bahas Soal Suriah-Indonesia, Ikatan Alumni Syam Bertemu Mufti Damaskus di Batang

 

Usai Maulid Nabi bersama Habib Lutfi bin Yahya di gedung Kanzus Shalawat Pekalongan (8/1), Mufti Agung Ibu Kota Damaskus – Suriah Syeikh Adnan Afyouni menghadiri pertemuan yang digelar  Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami), Senin (9/1). Pertemuan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tazakka Batang Jawa Tengah ini dalam rangka merespon dan mengkaji situasi yang berkembang di Suriah dan potensi dampaknya terhadap kondisi tanah air.

Seperti dilaporkan nu.or.id, selain Syeikh Afyouni, hadir pula Syaikh Riyad Bazo dari dewan fatwa Lebanon dan Syeikh Omar Dieb, akademisi Universitas Ahmad Kuftaro Damaskus Suriah. Di antara alumnus Suriah yang hadir ialah Ketua Al Syami Ahmad Fathir Hambali, Sekjen Al Syami Muhammad Arromadloni, dan sejumlah anggota Al Syami lainnya.

[Baca juga: Pidato Maulid Nabi di Pekalongan, Mufti Suriah: Teladan dari Rasul Mengasihi Bukan Mengebom]

Mengawali pertemuan ini, Syekh Afyouni selaku keynote speaker, bercerita tentang perkembangan Suriah terkini, seperti gerakan rekonsiliasi nasional yang tengah digalakkan oleh rakyat Suriah bersama ulama di sejumlah daerah. Tak lupa, dia menyampaikan terima kasih atas support pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada Suriah.

Di akhir paparannya, beliau mengamanahkan kepada semua yang hadir dalam pertemuan dan umat Islam untuk menjaga Indonesia dengan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. “Jangan mudah terprovokasi, jangan tercerai berai, dan jangan sampai Indonesia mengalami kehancuran sebagaimana menimpa dunia muslim lain,” katanya.

[Baca juga: Sebagian “Berita Aleppo” Provokatif, Pelajar Indonesia di Suriah Rilis 15 Pernyataan Resmi]

Beberapa isu lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah seputar glorifikasi jatuhnya kota Aleppo dari tangan pemberontak dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebuah lembaga bantuan kemanusiaan yang terindikasi disalurkan kepada para milisi dan kombatan di Suriah.

Sejumlah rumusan program dan rekomendasi dihasilkan lewat pertemuan ini dan di antaranya akan disampaikan kepada pemerintah melalui Komisi I DPR RI. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk desakan kepada pemerintah untuk proaktif dalam penyelesaian krisis Timur Tengah.

Sebelumnya, Sekjen Al Syami telah menjelaskan kepada masyarakat Indonesia soal perkembangan terakhir Suriah pasca pembebasan Aleppo dari pemberontak bersenjata.

“Beberapa kawan penduduk lokal di Aleppo merayakan pembebasan kota mereka dari tangan pemberontak dan kelompok-kelompok separatis. Pemberontak dan sekutu mereka panik, karena garis depan zona pertahanan mereka hancur di Aleppo,” kata Arramadhoni di laman facebooknya beberapa waktu lalu.

Daerah yang direbut oleh pemerintah, menurut Najih, merupakan basis pertahanan mereka dan jalur penghubung dari Palmira (Tadmor) ke Latakia dan Idlieb, sehingga jaringan mereka terputus. Untuk mengurangi tekanan, mereka memakai media, termasuk dengan metode fabrikasi, untuk menyerang pihak lawan (pemerintah).

“Karena itu (agar) selalu teliti dengan berita tentang Aleppo,” katanya.[]

[Baca juga: Sekjen Ikatan Alumni Suriah Indonesia Angkat Bicara Soal Aleppo]

 

 

YS/ Islam indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *