Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 18 April 2024

7 Tuntunan Terbaik dalam Menghadapi Cobaan atau Ujian Hidup


islamindonesia.id – Setiap manusia pasti pernah mengalami cobaan atau ujian dalam hidup, baik ia orang beriman maupun kafir. Namun sebagai Muslim, kita harus menghadapi cobaan hidup yang berat dengan cara yang benar, sesuai tuntunan Alquran dan Sunah Rasulullah saw. Di antaranya adalah dengan meyakini bahwa ujian justru menunjukkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang beriman.

Biasanya, semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka akan bertambah berat pula ujian dan cobaan yang akan dihadapinya. Itulah pernyataan yang sering disampaikan para ulama kepada kita.

Seperti para nabi yang mendapatkan ujian lebih berat. Misalnya Nabi Ayyub as yang ditimpa kemiskinan dan penyakit selama puluhan tahun, namun tetap sabar hingga Allah mengembalikan kondisi Nabi Ayyub seperti semula.

Lantas bagaimanakah seharusnya seorang Muslim menghadapi cobaan atau ujian hidup yang berat?

Cara Menghadapi Cobaan atau Ujian Hidup yang Berat

Berikut ini tuntunan terbaik dalam menghadapi cobaan hidup yang berat sesuai Alquran dan Sunah:

1. Ikhlas dengan Ketentuan Allah

Cara pertama dalam menghadapi cobaan atau ujian hidup yang berat adalah ikhlas, yaitu tetap beriman dan ridha terhadap qadar atau ketentuan Allah. Sebab musibah apapun itu sudah ditetapkan oleh Allah Swt.

Allah Swt berfirman: “Tiada salah satu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid:22)

Semakin berat cobaan dan semakin ikhlas kita menghadapinya, maka pahala yang diterima akan semakin besar.

2. Sabar Menghadapi Cobaan

Sabar dalam menghadapi cobaan adalah salah satu ciri orang beriman. Menurut Imam Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain, sabar berarti menahan diri terhadap apa-apa yang kita benci.

Cobaan tentunya adalah salah satu hal yang tidak kita inginkan. Namun kita tetap harus bersabar karena Allah mencintai orang-orang yang sabar. Kita pun diSunahkan mengucap kalimat istirja’.

Allah Swt berfirman: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah:155-156)

3. Bersyukur

Bersyukur atas cobaan adalah hal yang mungkin lebih sulit dari sekadar bersabar. Sabar dan syukur adalah dua pilar iman. Dua sikap ini sering disebut bersamaan di dalam Alquran, sehingga sabar dan syukur seperti dua sisi mata uang. Di antaranya dalam Surah Ibrahim ayat 5, Asy-Syura ayat 33, Saba’ ayat 19, dan Luqman ayat 31.

Membiasakan diri bersyukur adalah ciri orang beriman. Syukur tidak hanya dilakukan saat mendapatkan nikmat atau kebahagiaan, tetapi di dalam semua kondisi. Bahwa apa pun yang diberikan Allah kepada kita, kita harus syukuri, sehingga kita akan meraih kebahagiaan kehidupan kita baik dunia maupun di akhirat.

4. Berbaik Sangka kepada Allah

Cobaan yang berat jangan sampai membuat kita berburuk sangka kepada Allah Swt. Justru kita harus berbaik sangka kepada Allah yang memiliki sifat Rahman dan Rahim.

Allah pun memiliki cara tersendiri dalam menyayangi hamba-Nya, salah satunya dengan memberikan cobaan hidup. Jadi, kita harus yakin bahwa apa yang diberikan oleh Allah itu adalah yang terbaik untuk kita. Kalau sudah begitu, insyaallah kita akan bahagia.

5. Mencari Hikmah di Balik Musibah

Selain berbaik sangka, seorang Muslim juga harus mencari hikmah di balik musibah yang dia alami. Seorang Muslim yang mampu mengetahui hikmah dari musibah, akan memiliki ketangguhan mental.

Hikmah dari menghadapi cobaan dengan sabar antara lain diampuninya dosa-dosanya. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

6. Memperbanyak Berdoa dan Berzikir

Seorang Muslim diSunahkan memperbanyak doa dan zikir jika menghadapi cobaan. Zikir dapat menenteramkan hati seseorang yang sedang gelisah atau stres, sesuai firman Allah: “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’du:28)

Tentunya memperbanyak doa dan zikir menjadikan seseorang semakin mulia kedudukannya di sisi Allah.

Adapun dalam HR Muslim, doa yang diajarkan Rasulullah saat tertimpa musibah, yaitu: “Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa-akhlif lii khairan minhaa.” (Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya).

7. Tetap Berikhtiar

Yang terakhir, kita juga harus tetap berikhtiar dan tidak berputus asa. Misalnya jika ditimpa cobaan kemiskinan maka harus berusaha bekerja, jika mendapatkan cobaan sakit maka berusaha mencari obat.

Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du:11)

Itulah 7 cara menghadapi cobaan atau ujian hidup yang berat bagi setiap Muslim. Yakinlah bahwa semakin banyak cobaan, semakin melatih kita untuk ikhlas, sabar, bersyukur, serta mendekatkan diri kepada Allah Swt.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *