Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 06 April 2016

TAFSIR – Yang Ada di Sisi Kalian akan Lenyap


Tidak ada satu pun  yang mewujud di dunia ini tidak dibatasi oleh ajal. Demikian ketetapan Allah sebagaimana firman-Nya:

“Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam ajal yang telah ditentukan. Dan orang-orang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka” (QS. Al Ahqaf: 3).

Ajal setiap makhluk telah ditetapkan Yang Mahakuasa, sedemikian sehingga tidak ada satu pun dari keberadaan yang tercipta di jagad dunia ini dapat melampaui ajalnya.

“Tiap-tiap umat mempunyai ajal; maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al A’raf: 34)

Tidak hanya itu, di ayat lain Allah kembali menegaskan, “Tidak ada suatu umat pun dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkannya.” (QS. Al Hijr: 5).

Ajal (tersusun dari huruf alif, jim dan lam) dalam kamus bahasa Arab “Al Munawwir” berarti “batas waktu”. Dalam bahasa lain, Allah menyebut  ‘yaum’ yang berarti “hari”, dengan makna seperti ajal sebagaimana dalam firman-Nya:

“Katakanlah: Bagi kalian ada hari yang telah dijanjikan (Hari Kiamat) yang tiada dapat kalian minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak (pula) kalian dapat meminta supaya diajukan” (QS. Saba’: 30).

Lalu Allah berfirman bahwa penentuan ajal setiap makhluk ada di sisi-Nya:

“Dialah Zat yang menciptakan kalian dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematian kalian), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya” (QS. Al An’am: 2).

Untuk memperjelas ‘ajal yang ada di sisi Allah’, dalam surah An Nahl ayat 96, Allah berfirman, “Apa yang ada di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.”

Segala yang ada di sisi Allah akan kekal, tidak musnah atau berkurang sedikitpun. Karena “ajal yang telah ditentukan” berada di sisi-Nya, “ketetapan” ini kekal dan tak akan lenyap. Ayat ini juga mengindikasikan dua jenis atau dimensi dari ajal. Pertama, ajal yang bersifat temporal dan duniawi. Kedua,  ajal yang bersifat kekal.

“Ajal yang ditentukan” Allah senantiasa berada di sisi-Nya (indahu) sedemikian sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan atau menghalanginya. Ayat ini juga memberikan penjelasan dengan apa yang dimaksud oleh firman Allah: Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya ajal (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang (QS. Al Ankabut: 5). []

Edy/AT/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *