Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 25 January 2017

Sejarawan: Bhinneka Tunggal Ika Dicetuskan Sunan Kalijaga


islamindonesia.id – Sejarawan: Bhinneka Tunggal Ika Dicetuskan Sunan Kalijaga

 

“Bhinneka Tunggal Ika” yang kurang lebih bermakna “berbeda-beda tapi tetap satu” menjadi semboyan bangsa Indonesia yang memiliki banyak ragam suku, ras, agama dan sebagainya, akan tetapi dapat dipersatukan dalam sebuah negara.

Dari literatur sejarah yang populer diajarkan di dunia pendidikan kita, kalimat ini merupakan kutipan yang diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang hidup sekitar pada masa abad ke-14.

Namun, tidak demikian menurut sejarawan, Prof. Ahmad Manshur Surya Negara. Ia berpendapat filosofi “Bhinneka Tunggal Ika” ini, justru dicetuskan oleh Sunan Kalijaga sewaktu membangun masjid yang soko(tiang)nya, dari potongan kertas dan kayu.

“Hal tersebut bermakna bahwa meskipun beraneka ragam, kecil, dan banyak tetapi bila menjadi satu akan menjadi kuat dan kokoh, layaknya tiang ini,” terang Guru Besar Sejarah dari Universitas Padjajaran tersebut.

Dalam satu kesempatan, Ahmad Manshur juga pernah menyinggung soal simbol negara Indonesia, burung Garuda, yang di dalamnya terdapat simbol dan lambang.

[Baca: Apa Kaitan Lambang Kerajaan Islam Samudra Pasai dengan Garuda Pancasila?]

“Simbol Garuda ini diciptakan oleh Sultan Hamid II Kesultanan Pontianak atas permohonan Bung Karno, yang beliau contoh dari Rajawalinya Sayyidina Ali,” ungkapnya.

[Baca: Menempatkan Syarif Abdul Hamid Alkadrie (Perancang Lambang Negara Garuda Pancasila) pada Tempatnya]

Penulis buku “Api Sejarah” ini juga mengungkapkan satu hal yang mungkin belum banyak didengar orang, bahwa teks Proklamasi yang ditulis oleh Bung Karno dan Bung Hatta, diproklamirkan setelah meminta restu dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *