Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 15 September 2016

Sebut Orang Iran ‘Bukan Muslim’, Benarkah Mufti Saudi Akan Dipensiunkan?


IslamIndonesia.id – Sebut Orang Iran ‘Bukan Muslim’, Benarkah Mufti Saudi Akan Dipensiunkan?

 

Syeikh Abdul Rahman Sudais, imam dan khatib Dewan Masjidil Haram menyeru kepada para pemimpin umat Islam untuk memperhatikan amanah dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada mereka. Salah satunya, bekerja mengatasi sebab timbulnya perpecahan, pertikaian di antara negara-negara dunia Islam dengan dialog. Demikian juga keadilan dan perhatian terhadap masalah utama bangsa Palestina.

Khotbah ini disampaikan oleh Syeikh Sudais setelah adanya “permohonan maaf” Grand Mufti Kerajaan Sheikh Abdul Aziz Al-Sheikh, tidak tampil sebagai Khatib Arafah untuk pertama kalinya sejak 35 tahun. Peristiwa ini pun menimbulkan sejumlah tanda tanya dari berbagai kalangan.

Seperti diketahui, menurut sejumlah pengamat, Mufti Kerajaan Syeikh Abdul Aziz Al-Syeikh telah melakukan ‘blunder’ ketika menuding Iran dan Syiah pada umumnya sebagai “bukan Muslim” yang secara eksplisit mengkafirkan mereka, seperti disebut dalam wawancaranya di media Saudi Harian Makkah.

Berdasarkan informasi dari media otoritatif Saudi yang didapat Rai Al-Youm, menyebut bahwa pernyataan mufti kerajaan itu telah memicu kemarahan di kalangan pejabat dan tokoh penting Saudi. Karena itu, menurut sebagian kalangan, tidak tampilnya sang mufti itu atas permintaan Raja Salman untuk membendung dampak buruk dari pernyataannya yang ekstrem itu. Namun bagaimana pun, pengkafiran ini pun telah menjadi sorotan berbagai media termasuk terhadap ideologi Wahabi yang dianut Kerajaan Saudi.

[Baca: PBNU: Semua Teroris di RI Wahabi]

Media Saudi Okaz menyebut bahwa sang mufti yang biasanya memberi khotbah Arafah tiap tahun itu mohon maaf atas ketidakhadirannya tahun ini karena alasan ‘sakit’. Setelah menekankan pentingnya persatuan umat, Syekh Sudais menyampaikan kritiknya pada pandangan mufti yang merupakan klan Muhammad bin Abdul Wahab pendiri Wahabisme. Dari masalah ekstremisme, mujahidin, Gerakan Hauthi di Yaman, dan akhirnya tentang tudingan pada orang Iran sebagai “Majusi” seperti dalam sebuah wawancara sang mufti dengan surat kabar Makkah.

[Baca: Mufti Saudi Galang Dana untuk Perang Lawan Yaman]

Dalam khotbah Syekh Sudais, tercermin kemungkinan Syeikh Abdul-Aziz Al al-Syeikh akan “pensiun” dalam beberapa minggu atau bulan ke depan. Dalam pernyataannya, Sheikh Al-Sudais mengucapkan terima kasih kepada Syekh Abdul Aziz atas khotbahnya di Arafah selama ini.

“Adalah kewajiban mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang mulia syekh, mufti kita, ulama besar kita, yang lewat mimbar agung ini, telah mengarahkan, membimbing, dan menasihati bangsa selama lebih dari 35 tahun. Semoga Allah membalas Anda.”

Tidak sedikit dari media Saudi sendiri melemparkan kesalahan pada harian “Makkah” yang telah menerbitkan pernyataan mufti kerajaan soal orang-orang Iran “bukan Muslim”. Dengan dalil-dalil ayat Al-Qur’an, Syekh Sudais memberi pesan khusus kepada para pekerja media.

“Kepada para jurnalis dan pengelola situs media. Dalam menyampaikan informasi, gunakanlah media sosial untuk mendukung agama dan membela Islam, menyatakan hal-hal yang baik, jujur dan menjunjung kreadibilitas, komitmen pada kebenaran dan jauh dari rumor. Menyampaikan berita itu membangun bukan merusak, jangan memecah belah, saling memperkuat dan jangan memperlemah.”

Syekh Sudais juga meminta pada para ulama dan muballigh untuk menunjukkan akhlak yang baik dan tidak menjadi bagian dari perpecahan umat. Memberikan fatwa yang tidak terlalu meremehkan atau terlalu keras (ekstrem). “Jelas sekali, Islam merupakan agama yang moderat,” katanya. []

 

YS/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *