Satu Islam Untuk Semua

Friday, 02 September 2016

PBNU: Semua Teroris di RI Wahabi


Islamindonesia.id–PBNU: Semua Teroris di RI Wahabi

 

● *MOU POLRI -PBNU*: Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Ketum PBNU Said Aqil Siradj menandatangani MoU tentang Penanganan Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian (Hate Speech) di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya Kamis (1/9)

● Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj mendesak Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian MA PhD segera membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pasalnya, Ormas ini sudah jelas tidak mau menerima ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 karena mereka ingin mendirikan khilafah Islamiyah di Indonesia.

● “HTI harus kita anggap musuh bersama. Mereka anti-nation (nasionalis), anti-negara kebangsaan. Ingin mendirikan khilafah seperti zaman Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mimpinya seperti itu.

● Kembali ke pernyataan KH Said Aqil, selain HTI dia juga mengusulkan Kapolri membubarkan organisasi yang membahayakan NKRI lainnya seperti Majelis Mujahidin, dan Jamaah Takfir Wal Hijrah.

● Langkah seperti ini juga pernah dicontohkan Nabi Muhammad saw saat membuka Kota Madinah. Bahkan Allah sendiri dalam salah satu surat Alqurán memerintahkan kepada Rasulullah untuk memerangi kaum munafik dan orang yang suka membuat teror (zalim) mengatasnamakan agama di Madinah supaya diperangi dan jangan dianggap sebagai saudara atau tetangga. “Kita di sini juga harus demikian, usir orang-orang yang suka menebar teror mengatasnamakan agama dari Indonesia,” jelasnya.

● Bagi NU, konsep bernegara itu jelas mengacu konsep pemikiran Hadratus Syekh KH Hasyim Asyári pendiri NU yang dicetuskan pada 1914 di mana Islam dan nasionalisme (kebangsaan) harus bersatu dan jangan dipertentangkan.

● Di sisi lain, Ketum PBNU ini juga mengingatkan kepada Kapolri supaya memantau beberapa pondok pesantren di Indonesia yang menjadi penyebar paham radikalisme yang selangkah lagi menjadi gerakan terorisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

● “Ada 20 pesantren, semuanya Wahabi. Wahabi memang bukan teroris tapi ajarannya ekstrem. Kita ini semuanya dianggap bid’ah dan musyrik karena menurut mereka Maulid Nabi itu bid’ah, Isra’ Miraj bid’ah, ziarah kubur musyrik, haul musyrik, dan semuanya masuk neraka. Kami khawatir murid mereka memahami kalau begitu boleh dibunuh dong orang ini karena kerjaannya musyrik semua,” terang Kang Said.

● *Teroris di RI Keluaran Wahabi*

● Ia juga berani memastikan bahwa pelaku teroris lokal adalah keluaran pesantren wahabi. Contohnya pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon, Saifuddin, adalah alumni dari Pesantren As-Sunah di Desa Kali Tanjung, Kecamatan Graksan, Cirebon Selatan.

● Kemudian pelaku bom hotel Ritz Charton, Syarifufin, dari Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, juga keluaran As-Sunah. Dan direktur pesantren itu bernama Salim Bajri Yusuf Ba’itsa.

● Selain itu, Ahmadd Yusuf dari Cirebon Timur, pelaku bom Gereka Bethel di Solo, juga keluaran pesantren Wahabi. Kemudian yang mati di Jalan Thamrin Jakarta itu semua alumni dari pesantren beraliran Wahabi seperti Bahrun Naim, Afifi dari Subang, Dian Ali dari Tegal, Muazzam dari Desa Kedung Wungu, Kecamatan Karang Ampel, Indramayu.

● “Abu Wardah, Santoso, Amrozi, Ali Gufron, Imam Samudra, Dul Matin dan Umar Patek yang mertuanya bernama H Shofi pemilik salah satu Pom bensin di Pemalang, Jawa Tengah juga alumni pesantren berpaham Wahabi,” jelas KH Said Agil Siradj.

● *Kapolri: NU Pendiri NKRI*

● Kembali ke penandatangan MoU PBNU-Polri dalam penanganan konflik sosial dan ujaran kebencian (hate speech), Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipilihnya NU sangat tepat. Sebab, NU merupakan salah satu elemen pendiri bangsa Indonesia sehingga menjaga keutuhan NKRI juga menjadi tanggung jawab besar warga nahdliyin.

● Menurut Tito, sebelum Indonesia merdeka ada empat kelompok yang turut berjasa besar dalam pendirian NKRI. Tapi hanya tiga kelompok yang bersepakat negara Indonesia yang akan didirikan haruslah bisa mengakomodir kebhinekaan, toleransi dan nasionalis.

● “Tiga elemen itu adalah kelompok nasionalis yang dimotori Soekarno-Hatta, kelompok laskar pemuda yang melahirkan TNI/Polri, dan kelompok Islam moderat yang diwakili NU. Sehingga NU adalah pendiri bangsa yang wajib menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.

● Pertimbangan lainnya, kata Tito, organisasi keagamaan yang memiliki anggota sekitar 93 juta itu memiliki jaringan yang sangat besar dan memiliki ideologi yang moderat (toleran) sehingga bisa disinergikan dengan Polri dan TNI yang memiliki tugas menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.

AJ/IslamIndonesia

12 responses to “PBNU: Semua Teroris di RI Wahabi”

  1. Aswin Gunther Sharif says:

    Begitulah politik yg dijalankan dgn tangan dan mulut yang keji. Fitnah adu domba sesama muslim, demi mengurangi persaingan perebutan kekuasaan. Diciptakanlah slogan WAHABI=Teroris. Ulama salaf =Wahabi. Maka umat Islam yang awam akan tertipu dengan konsep ini. Padahal, Wahabi itu tidak pernah ada. Itu istilah rekayasa utk mengadu domba umat Islam. Semoga Allah memberi hidayah kepada saudara Said A Siradz untuk bertaubat. Hanya ini yg bisa saya sampaikan untuk menjadi hujjah saya di padang mahsyar nanti, di depan Allah sang Raja, bahwa saya berusaha menegur penguasa dan orang yang merasa sudah menjadi ulama.

    • Al kory says:

      Saya setuju dgn saudara, dan yg berbahaya lg adalah kaum awam yg mengikutinya tanpa mengerti makna Wahabi dan salafi serta sejarah dr keduanya, ….. Inilah Indonesia, lahan subur utk mengadu domba umat Islam. Yg tdk mengerti dan bodoh menerima begitu saja pemahaman tsb

    • Dua orang wahabi sedang onani wkwkwkwkw

  2. andri maulana says:

    perkataan dan perbuatan bisa menunjukan siapa yg berakhlak dan siapa yg tidak.hati2 karna itu smua akan di catat oleh malaikat meskipun tulisan/comen kita semua sudah di hapus.siapa yg bisa menghapus catatan malaikat kecuali allah.dan se kecil apapun itu smua akan di mintai pertanggung jawaban kelak di akherat.

  3. Njoeb says:

    Iya….awam atau tidak begitulah hasil peran yang dilakonkan,,,, ambisi menjadi tradisi dan tetus menggerogoti hati yang keras ini………

    Udah berapa istikharah yg murni yang kita jalani…….
    Pelanggaran2 yang diakui/tdk mengakui dari hati pd Robb……..iii……

    Clinggg

  4. Abdul says:

    Diakui atau tidak, itulah faktanya. Wahbabi memang teroris. Axe of evil = AS=AS=ISRAEL.
    AMERIKASERIKAT = AS
    ARAB SAUDI = AS

  5. Imam says:

    Trimakasih atas pencerahan Ketua PBNU :

    Pada dasarnya kami sbg orang Indonesia Asli, Kita sebagai rakyat indonesia jangan gampang diadu domba oleh orang-orang yang mengatasnamakan Agama tapi cara pikirnya merusak Agama dan mengkotak -kotak Agama Islam.
    Saya sangat menghargai para pendiri Bangsa Indonesia ini yang sampai sa”at ini masih konsisten memberikan andil dalam Keutuhan Negara RI, Karna negara ini di bentuk Oleh Pendiri Bangsa berdasarkan Negara Pancasila, Bhenika Tunggal Ika, dan UUD 1945.
    Kalau masih ada orang yang mau bikin Negara selain yang di cetuskan oleh pendiri Bangsa ini alangkah lebih baiknya Lekas Sadar….

  6. Fathimah says:

    Alhamdulillah, Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa ala Alihi washohbihi wasallah..

  7. Muga says:

    Dulu saya beranggapan NU itu Moderat yang sekuler, sekarang saya rasa tidak demikian, NU sangat Moderat dan itu yang lebih dibutuhkan daripada Sekuler.

    Untuk Wahabi sendiri saya kategorikan Anak Ingusan yang isinya juga Anak Ingusan.

  8. hamba says:

    Kalo gitu gue bisa disebut teroris ya…..wkwkw ….sdgkan nu agama apa?

  9. R M Yusuf says:

    Pada prinsipnya….Al Qur’an telah menyampaikan pesan kpd umat islam untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan agama dan tdk boleh memaksakan agama kpd yg tdk seagama dan berbeda keyakinan….

    Dalilnya adalah QS Al Kaafirun….

    Kalau perbedaan agama saja tdk boleh dipaksakan untuk sama, apalagi hal hal selain agama spt keyakinan tentang tahlil, maulud Nabi Saw, paham khilafah, dll.

    Biarlah kita hidup dg keberagaman agama dan keyakinan krn memang fitrah keturunan Nabi Adam as adalah bersuku suku dan berbeda beda golongan serta keyakinan.

    Semoga uraian ini bermanfaat dan mohon maaf sblmnya apabila ada perkataan yg menyinggung.

  10. gumbrek says:

    Wahabi sedang gentayangan, siapkan saja jaring utk nangkap, masukkan ke comberan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *