Satu Islam Untuk Semua

Friday, 06 January 2017

Riset Komnas HAM: Masyarakat Perkotaan Lebih Labil, Mudah Toleran Mudah Intoleran


islamindonesia.id – Riset Komnas HAM: Masyarakat Perkotaan Lebih Labil, Mudah Toleran Mudah Intoleran

 

Dalam sebuah diskusi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/1/2017), Koordinator Desk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Komnas HAM, Jayadi Damanik mengatakan, intoleransi cenderung tumbuh subur di daerah perkotaan. Hal itu didapatkan dari hasil penelitian Desk KBB Komnas HAM pada awal 2016 di sejumlah Kabupaten/Kotamadya.

“Intoleransi itu lebih subur di perkotaan daripada di pedesaan. Itu hasil penelitian KBB pada Maret 2016,” ungkap Jayadi.

Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh berbagai macam informasi yang diterima oleh masyarakat di perkotaan. Dari berita hingga ujaran kebencian, lanjut Jayadi, cepat merasuki masyarakat.

[Baca: Menag Lukman: Jadikan Agama Perekat Integrasi dan Penguat Toleransi]

Meski demikian, setelah melakukan komunikasi, pendampingan, dan pengembangan kapasitas terhadap pemerintah daerah, Jayadi menyimpulkan daerah perkotaan lebih berhasil melakukan perubahan pemahaman dan perilaku intoleran dibandingkan dengan daerah pedesaan.

“Lebih sulit meningkatkan toleransi di daerah pedesaan. Sebab, masyarakat lebih resisten terhadap pandangan toleransi dan moderat. Sementara di perkotaan lebih labil. Mudah toleran dan intoleran juga,” ucap Jayadi.

Jayadi menyebutkan, stabilnya resistensi masyarakat pedesaan disebabkan oleh budaya. Ia mencontohkan, jika salah seorang pemuka agama melarang suatu ajaran keagamaan, instruksi itu akan diikuti hingga berbagai lapisan. Bahkan tak jarang diikuti pula oleh pejabat daerah seperti Bupati dan Wakil Bupati. Maka lanjutnya, penanganan intoleransi di perkotaan harus berbeda dengan di pedesaan.

[Baca juga: Kerukunan Agama Terancam, ICMI Rancang Program Religius Harmony di Tiap Provinsi]

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *