Satu Islam Untuk Semua

Friday, 21 October 2016

Kepala Biro Al-Jazeera Diusir Ketika Operasi Pembebasan Mosul dari ISIS


islamindonesia.id – Kepala Biro Al-Jazeera Diusir Ketika Operasi Pembebasan Mosul dari ISIS

Atas instruksi Perdana Menteri Irak Haedar Al Abadi, operasi pembebasan kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah berlangsung sejak Senin lalu pukul 6 pagi waktu setempat, 17/10. Operasi yang diikuti oleh 30.000 pasukan Peshmerga dan militer serta pasukan relawan Irak ini juga menyisir sejumlah daerah di Provinsi Nineveh, utara negara ini.

Ketika operasi pembebasan dari ISIS ini berlangsung, Ekurd.net melaporkan, kepala biro kantor berita yang berbasis di Qatar – Al Jazeera – Hamed Hadeed, turut diusir dari wilayah Kurdistan Irak karena selama ini dinilai turut mendukung ISIS dalam pemberitaannya.

Adapun Kantor Al Jazeera di Arbil telah disegel dan Hadeed diberi waktu selama 24 jam untuk keluar dari wilayah Irak (19/10). Seperti diketahui, bersamaan dengan dimulainya operasi pembebasan kota Mosul dari pendudukan kelompok militan ISIS, media Saudi, Qatar dan Turki terutama jaringan Aljazeera Qatar dan al-Arabiya Saudi berusaha menunjukan kemenangan ISIS dalam peperangan ini.

Tidak hanya itu, media-media asal negara-negara kaya Teluk ini juga berusaha memberitakan bahwa pasukan Irak sedang memerangi AhluSunah

“Setiap orang yang memihak dan menjadi pendukung teroris ISIS akan diusir dari Kurdistan Irak,” kata Halgurd Hikmat, juru bicara Kantor Peshmerga Kurdistan Irak

Situasi ISIS yang semakin terjepit di Suriah maupun Irak ini, menurut analis senior Timur Tengah Firas Abi Ali, kemungkinan bertahan hidup ISIS sebagai kekuatan militer hanya 12 bulan ke depan. Apalagi, sejauh ini ISIS telah dilemahkan oleh serangan kekuatan udara.

“ISIS semakin dekat dengan kekalahan militer. Meski mungkin tidak akan terjadi pada tahun 2016, tetapi mereka tak mustahil akan dikalahkan akhir 2017,” kata Ali seperti dikutip Independent, Jumat lalu (30/9).

(Baca – Pengamat: Akhir 2017 ISIS Tamat)

Sebagian analis juga memandang bahwa Washington dan sekutunya tidak akan tinggal diam melihat nasib ‘pemberotak’ bentukannya berakhir begitu saja di Mosul, Irak.

Dan prediksi penyelamatan ini pun tidak meleset. Washington dan Riyadh dilaporkan telah bersepakat untuk membuka jalur aman bagi para teroris meninggalkan Mosul sebelum dan ketika dilakukan operasi pembebasan kota Mosul

Ria Novosti misalnya menyebut, bahwa Washington sepakat menjamin keamanan 9000 teroris ISIS keluar dari Mosul dan mengarahkan mereka menguasai kota Palmyra dan Deir Ez Zour. []

[Baca: ANALISIS – Menyambut Pulangnya 531 ‘Mujahidin’ ISIS ke Indonesia]

 

YS /  islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *