Satu Islam Untuk Semua

Friday, 02 December 2016

Iran dan Indonesia Kerjasama Peningkatan Kesepahaman Antar-Mazhab dalam Islam


IslamIndonesia.id – Iran dan Indonesia Kerjasama Peningkatan Kesepahaman Antar-Mazhab dalam Islam

 

Menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Mohsen Araki berbicara sejumlah hal terkait konflik yang tak kunjung usai di negara-negara Islam, khususnya Timur Tengah dan menyebabkan arus imigran ke negara-negara Eropa. Dan peningkatan kesepahaman antar-mazhab, Suni dan Syiah, sangat diperlukan guna menghindari konflik pada masa depan.

“Pak Wapres setuju betul bahwa perlu meningkatkan kesepahaman antar-mazhab itu supaya tidak terjadi konflik yang panjang antara Suni, Syiah, dan sebagainya, tetapi tidak disebut secara spesifik,” kata Deputi bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Seswapres, Dewi Fortuna Anwar, di Kantor Wapres, seperti dikutip kompas.com (1/12).

Mahfud MD: “Orang Iran Dilarang Haji, Memerintah Tanpa Musyawarah, Itukah Penegakan Hukum Islam?”

Dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia dan Iran sepakat untuk bekerja sama meningkatkan pemahaman dua mazhab besar dalam Islam ini.

Jusuf Kalla mengungkapkan konflik Suni dan Syiah masih kerap terjadi di sejumlah negara di dunia, termasuk di sejumlah daerah di Indonesia. Pecahnya konflik dinilai pecah karena imbas belum adanya kesepahaman yang sama di antara penganut ajaran.

Hal yang sama juga diperlukan dalam meningkatkan pemahaman antar-pemeluk agama berbeda.

Wapres berpandangan, konflik di dunia ini terjadi akibat meningkatnya rasa kebencian antara satu sama lain, di samping persoalan rasial yang juga semakin meningkat.

“Jadi, masyarakat Islam sendiri itu harus berusaha, bekerja keras, agar Islam itu betul-betul menjadi Islam yang rahmatan lil alamin. Betul-betul yang membawa kedamaian dunia, yang menjadi syiar-lah, bukan menjadi masalah,” katanya.

Hormati Muslim, Atlet Rusia Kenakan Kerudung pada Pertandingan di Iran

Kepada Jusuf Kalla, Araki juga menyampaikan dua usulan terkait konflik berkepanjangan ini. Pertama, adalah membentuk organisasi atau wadah yang berguna untuk mendekatkan mazhab atau aliran yang ada di dalam Islam. Sebab, dipercaya konflik yang terjadi di Timur Tengah dikarenakan perbedaan aliran atau metode. Untuk itu, diperlukan adanya wadah untuk medekatkan sehingga konflik berakhir.

“Kedua adalah usulan untuk pembentukan perguruan tinggi yang mengajarkan berbagai mazhab dan golongan dalam Islam oleh ulama-ulama yang terbaik. Kami sangat beranggapan jika dua hal tersebut dapat dilaksanakan, ini dapat memberi pengaruh yang baik terhadap umat Islam,” kata Araki di kantor Wapres.

Dalam pandangannya, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia diharapkan memainkan peran kepemimpinannya dalam mengatasi masalah yang dihadapi dunia Islam ini.

Kerja sama dengan Indonesia, kata Araki, dibutuhkan untuk mewujudkan dua usulan dan mengakhiri konflik. Di samping, kerja sama lainnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan teknologi. []

Pemimpin Tertinggi Iran: Syiah yang Caci Sahabat adalah Syiah Palsu Buatan Inggris

YS / islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *