Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 18 September 2016

Azyumardi Azra: Ribut-ribut Sunni Syiah Rugikan Islam dan Indonesia


IslamIndonesia.id – Azyumardi Azra: Ribu-ribut Suni Syiah Rugikan Islam dan Indonesia

 

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA menilai pertentangan paham antara Suni dan Syiah di beberapa kawasan termasuk Bondowoso, merupakan tindakan yang tidak produktif. Dan bahkan dinilai hanya menghabiskan energi.

“Suni dan Syiah ini bersaudara. Sumbernya juga sama yaitu Alquran dan hadis. Dan pertikaian-pertikaian itu hanya karena soal politik atau soal pengaruh saja,” tuturnya usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program Magister dan Doktor, di Institut Agama Islam Negeri Jember, Sabtu (17/9/2016)

[Baca: Di Demak, Ulama Yaman Tegaskan Konflik di Timur Tengah Bukan Soal Suni-Syiah]

Menurut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, Suni dan Syiah harus menjalin komunikasi aktif demi kemaslahatan ummat. Pertentangan yang terjadi selama ini hanya akan menguntungkan pihak ketiga yang menginginkan NKRI terpecah dan memanfaatkan hal tersebut untuk menggantikan ideologi Pancasila.

“Kalau kaum Suni dan Syiah ini ribut-ribut seperti ini apalagi di Indonesia, maka itu tidak akan menguntungkan bagi islam nusantara secara keseluruhan, karena kita sudah lihat permusuhan antara Suni dan Syiah di Timur Tengah, di Pakistan itu merugikan ummat Islam secara keseluruhan. Itulah yang ditunggu oleh orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Dan yang dapat keuntungan negara yang membenci Islam. Jadi jangan mau Indonesia ini jadi kancah pertarungan,” paparnya.

[Baca: WAWANCARA – Dubes RI di Damaskus: Tidak Ada Benturan Suni-Syiah di Suriah]

Prof. Dr. Azyumardi Azra menambahkan, bahwa perbedaan Suni dan Syiah hanya soal politik. Sementara pijakan hukumnya sama-sama menggunakan ilmu fiqih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum islam.

“Perbedaan Suni dan Syiah ini hanya soal politik, kalau fiqihnya sama aja. Sering orang Suni ekstrim bilang syiah menghalalkan kawin muth’ah, setelah saya tanya ke orang syiah ternyata gak ada. Kawin muth’ah itu hanya dulu waktu jaman perang. Justru sekarang yang mempraktekkan nikah muth’ah itu orang arab yang datang ke Cisarua, Bogor,” ungkapnya.

[Baca – Guru Besar Al-Azhar: Aswaja Tidak Mengkafirkan yang Shalat Menghadap Kiblat]

Beliau berpesan agar seluruh ummat islam khususnya di Indonesia untuk menjaga kerukunan. Sebab seluruh ummat islam bersaudara dan harus beriringan. Jangan sampai menuruti hawa nafsu yang akan menyebabkan ummat islam terpecah belah dan orang lain yang akan mengambil manfaat dari perpecahan tersebut.

“Islam ini bersaudara dan harus beriringan. Jadi jangan mau lah menurutkan hawa nafsu yang kemudian membuat ummat islam terpecah belah, berkelahi, dan itu akan diambil manfaatnya oleh orang lain,” pungkasnya.[]

[Baca: Hasil Muktamar “Siapakah AhlusSunah Wal Jamaah?” di Chechnya]

 

YS/IslamIndonesia/Sumber: rri.co.id/Foto: Istimewa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *