Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 14 February 2019

Liputan Khusus PVV, Partai Anti Islam Belanda Pencetak Mualaf (4)


islamindonesia.id – PVV, Partai Anti Islam Belanda Pencetak Mualaf (4)

 

Selama bertahun-tahun duduk di Majelis Rendah Belanda sebagai perwakilan dari PVV, Joram van Klaveren telah menentang kehadiran Islam di Belanda, sebagaimana dilaporkan oleh Aljazeera.

Van Klaveren bahkan pernah mengatakan bahwa, “Islam adalah kebohongan dan Quran adalah racun,” sebagaimana dilansir dari TRT World.

Tabloid Algemeen Dagblad (AD) menggambarkan situasi pada waktu itu, “Kelompok garis keras mengajukan pelarangan burqa dan menara (masjid), dengan mengatakan, ‘Kami tidak ingin ada Islam, atau setidaknya sesedikit mungkin di Belanda’.”

Dalam usahanya untuk terus menyudutkan Islam, van Klaveren kemudian menulis buku anti-Islam. Namun di tengah proses penelitian untuk bukunya, dia malah berubah pikiran. Dia mengatakan, “Selama ini saya salah.”

“Jika Anda percaya bahwa Tuhan itu ada, dan Anda percaya bahwa Muhammad adalah salah satu nabi lainnya setelah Isa, Musa, dan lain-lain, maka secara resmi Anda adalah seorang Muslim,” kata van Klaveren.

Van Klaveren yang saat ini berusia 40 tahun mengatakan bahwa buku yang ditulisnya itu malah menjadi “sanggahan atas tuduhan-tuduhan dari non-Muslim (terhadap agama Islam),” katanya kepada harian NRC.

Baca juga:

“Jika semua yang saya tulis sampai titik ini benar, dan saya percaya itu, maka secara de facto saya adalah seorang Muslim,” katanya melanjutkan.

Van Klaveren masuk Islam pada 26 Oktober tahun 2018, sebagaimana dilaporkan oleh NRC dalam wawancara sebelum peluncuran buku karya Van Klaveren yang berjudul Apostate: From Christianity to Islam in Time of Secular Terror (Murtad: Dari Kristen ke Islam di Saat Teror Sekuler).

Van Klaveren yang tumbuh dalam lingkungan Kristen Protestan, mengisahkan tentang perpindahannya ke agama Islam, bahwa dia “telah mencari sejak lama.”

“Rasanya seperti pulang ke rumah bagi saya,” katanya kepada surat kabar Belanda.

 

Vegetarian di rumah jagal

Sementara itu, Geert Wilders, pimpinan PVV, setelah mendengar kabar tentang mantan rekan separtainya, Joram van Klaveren, yang masuk Islam, berkata bahwa van Klaveren bagaikan  “vegetarian yang bekerja di rumah jagal.”

“Cerita yang luar biasa … seperti seorang vegetarian yang bekerja di rumah jagal. Saya tidak dapat berkata-kata,” kata Wilders kepada stasiun berita televisi RTL.

“Saya berharap banyak tetapi saya tidak menyangka ini akan terjadi,” lanjutnya.

Van Klaveren berpisah dengan Wilders pada tahun 2014 setelah pemimpin PVV tersebut melontarkan pertanyaan kontroversial kepada para pendukungnya mengenai apakah mereka ingin “lebih sedikit atau lebih banyak orang Maroko di kota Anda dan Belanda?”

Atas perkataannya, Wilders dinyatakan bersalah atas tuduhan diskriminasi pada tahun 2016. Saat ini dia sedang berusaha untuk naik banding.

Setelah berpisah dengan Wilders, van Klaveren kemudian membentuk partai sayap kanannya sendiri yang bernama VoorNederland/VNL (Untuk Belanda), namun akhirnya dia meninggalkan dunia politik setelah gagal memenangkan kursi tunggal dalam pemilihan umum 2017.

“Jika ini benar-benar bukan aksi PR (Public Relation-red) untuk mempromosikan bukunya, maka itu benar-benar merupakan pilihan yang luar biasa bagi seseorang yang banyak bicara (buruk) tentang Islam,” ujar Jan Roos selaku mantan anggota dan salah seorang pendiri VNL kepada AD.

Sementara itu, Said Bouharrou, yang bertugas di Dewan Masjid Maroko di Belanda, memuji van Klaveren. Dia mengatakan, “Sangat bagus ketika seseorang yang begitu kritis terhadap Islam … menyadari bahwa itu tidak terlalu buruk atau salah.”

“Adalah sebuah keberanian ketika dia siap menyatakannya di depan umum,” kata Bouharrou melanjutkan.

Sekitar lima persen, atau sekitar 850.000 dari total populasi Belanda yang berjumlah 17 juta orang, adalah Muslim, menurut Biro Pusat Statistik Belanda.

Meskipun Wilders terus menyerang Islam, faktanya agama ini terus berkembang di Belanda. Para ahli memperkirakan jumlahnya akan berlipat ganda pada tahun 2050.

 

Respon para politisi di Belanda

Arnoud van Doorn , terkait masuk Islamnya van Klaveren, setelah sebelumnya menyatakan, “Tidak pernah menyangka bahwa #PVV akan menjadi kolam pembiakan untuk konversi (ke Islam-red),” dalam sebuah wawancara dengan eenvandaag mengajak van Klaveren untuk menunaikan Umrah.

“Joram, jika Anda dapat mendengar saya: hubungi saya dan Anda dipersilakan, kami memiliki program jangka pendek untuk Anda jika Anda ingin ziarah kecil, Umrah, bagaimanapun itu bisa diatur.” Van Doorn juga menambahkan di dalam akun Twitter-nya, bahwa untuk van Klaveren semuanya gratis.

Tunahan Kuzu, mantan politisi Partai Buruh Belanda, seorang keturunan Turki, membuat sebuah polling dalam akun Twitternya, “Siapa orang PVV selanjutnya yang akan menjadi Muslim?” Nama-nama yang ditulis olehnya adalah Geert Wilders dengan hasil akhir 45%, Fleur Agema 17%, Machiel de Graaf 18%, dan Martin Bosma 20%.

Peter Rudolf de Vries, seorang jurnalis senior di Belanda, juga berseloroh dengan nada satir, “Saya harus mengubah penilaian saya tentang PVV … Tidak ada partai politik di Belanda yang membuat perpindahan dari politik ke Islam begitu mudah. Di dalamnya, Geert diam-diam adalah seorang penyebar (Islam) sejati!”

Selesai.

 

PH/IslamIndonesia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *