Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 04 June 2020

Empat Perbedaan Kehidupan Dunia dan Akhirat (1)


islamindonesia.id – Empat Perbedaan Kehidupan Dunia dan Akhirat (1)

Kehidupan Dunia dan Akhirat adalah dua hal yang berbeda satu sama lain. Berikut ini sebagian perbedaan yang ada pada kedua kehidupan tersebut:

(1) Kekonstanan dan perubahan. Di alam dunia ini ada gerakan dan perubahan. Seorang bayi bergerak dan berubah menjadi remaja, kemudian paruh baya, tua bangka, dan akhirnya mati. Di alam ini, yang baru akan menjadi lapuk dan yang lapuk akan hancur.

Sedangkan, di alam akhirat tidak ada ketuaan, kelapukan, dan kehancuran. Alam akhirat adalah kekal (baqâ), sedangkan alam dunia adalah sirna (fanâ’). Alam akhirat konstan dan tidak berubah, sedangkan alam dunia senantiasa berubah, bergerak, dan tidak tetap.

(2) Kehidupan murni dan kehidupan yang tercemari kematian. Perbedaan kedua ialah bahwa dunia ini membaurkan kehidupan dengan kematian menjadi satu, sedangkan akhirat adalah alam yang semata-mata diisi oleh kehidupan.

Di dunia, terdapat benda-benda mati dan tetumbuhan, dan masing-masingnya saling berganti satu dengan lain. Misalnya, tubuh kita yang hidup sekarang, pada waktu tertentu sebe­lum ini adalah benda mati.

Kemudian, dari tubuh ter­sebut kehidupan berpisah, untuk kemudian menjadi benda mati lagi. Dengan begitu, di alam ini, kehidupan berjalin-berkelindan dengan kematian.

Sedangkan di akhirat, semua pembauran seperti di atas tidak di­temukan. Di alam akhirat, semuanya hidup. Bumi di akhirat, substansi-substansinya, benda-benda tambangnya, bebatuannya, pepohonannya, semuanya hidup dan bernyawa.

Bahkan, di alam sana, api juga bernyawa dan berpengaruh. Di dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah Swt. berfirman:

Dan sesungguhnya alam akhirat itu adalah benar-benar alam ke­hidupan (QS Al-‘Ankabût [29]: 64).

Alam akhirat adalah maujud hidup yang hakiki dengan segala pengertiannya. Apabila di alam ini organ-organ tubuh tidak berperasaan dan berpengetahuan, di alam sana kulit badan dan kuku bisa memahami dan berbicara.

Pada Hari Kiamat, semua mulut ditutup dan dikunci, sedangkan organ-organ tubuh lain justru dibiarkan bicara mengenai apa yang telah dilakukannya; lidah tidak akan ditanya sehingga ia bisa berbohong mengenai apa yang sebenarnya telah dilakukan. Semua organ tubuh menjadi pembicara dan menerangkan semua yang telah diperbuatnya.

Dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah berfirman:

Pada hari ini, Kami kunci mulut-mulut mereka, dan tangan-tangan mereka berbicara kepada Kami dan kaki-kaki mereka memberi kesak­sian kepada Kami mengenai apa-apa yang telah mereka lakukan (QS Yâ Sîn [36]: 65).

Pada ayat lain, disebutkan tentang adanya perselisihan antara manusia dan organ-organ tubuh mereka:

Mereka berkata kepada kulit-kulit mereka, “Mengapa kalian memberi kesaksian atas kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah-lah yang telah menjadikan kami bisa berbicara, Dia-lah yang menjadikan segala sesuatu bisa berbicara” (QS Fushshilat [41]: 21).

Sungguh, kehidupan akhirat benar-benar merupakan kehidupan murni, dan tidak bercampur dengan kematian. Kehidupan akhirat tidak bercampur dengan kematian, tidak mengalami proses penuaan, ke­rusakan, dan kehancuran, melainkan keabadian dan kekekalan belaka.

Dua perbedaan lainnya lagi akan dipaparkan dalam kelanjutan dari artikel ini.

Bersambung ke: Empat Perbedaan Kehidupan Dunia dan Akhirat (2)

MK/IslamIndonesia/Foto utama: Higher Journeys

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *