Satu Islam Untuk Semua

Monday, 04 May 2020

Penjelasan Imam Syafii Tentang Niat Puasa Ramadan


islamindonesia.id – Penjelasan Imam Syafii Tentang Niat Puasa Ramadan

Imam Syafii Rahimahullah dalam Kitab al-Umm Bab Puasa menjelaskan tentang niat puasa Ramadan. Berikut ini penjelasan dari beliau:

Tidak sah puasa Ramadan kecuali dengan niat. Misalnya ada seorang tawanan yang tidak mengetahui pergantian bulan kemudian dia bemiat puasa sunah, padahal waktu itu sudah masuk bulan Ramadan, maka puasa tersebut tidak bisa dianggap sebagai puasa Ramadan dan dia harus meng-qadha puasa tersebut di bulan lain.

Barangsiapa berpendapat bahwa puasa tersebut bisa dianggap sebagai puasa Ramadan walaupun tanpa niat, maka dia tidak usah meng-qadha puasa tersebut, tapi menurutku pendapat ini tetap keliru. Wallahu a ‘lam.

Apabila ada seseorang yang berada di pagi hari mengira bahwa hari itu masih bulan Syaban, lalu dia tidak makan dan tidak minum, bahkan berniat untuk puasa, kemudian sebelum tengah hari dia mengetahui bahwa ternyata hari itu sudah masuk bulan Ramadan, lalu dia bemiat untuk berpuasa Ramadan, maka dalam hal ini adalah sah hukumnya. Pendapat ini serupa dengan pendapat pertama.

(Tentang pendapat pertama yang dimaksud, lihat artikel sebelumnya: Penjelasan Tentang Niat Berpuasa oleh Imam Syafii)

Ada yang berpendapat bahwa apabila dia mengetahuinya setelah lewat tengah hari, kemudian menahan diri dari makan dan minum serta berniat untuk puasa Ramadan, maka hal ini tidak sah dan dia wajib meng-qadha puasanya di hari lain. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat pertama.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: India Times

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *