Mengapa Perintah Allah Lewat Mimpi kepada Nabi Ibrahim Layak Dipercaya? (2)

islamindonesia.id – Seperti sudah dijelaskan pada tulisan bagian (1), ada beberapa beberapa alasan mengapa perintah Allah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim layak dipercaya. Berikut ini penjelasan selanjutnya.

7. Konsistensi dengan Ajaran Agama

Perintah Allah yang diterima melalui mimpi oleh Nabi Ibrahim selalu konsisten dengan ajaran agama yang diajarkan oleh Allah. Mimpi-mimpi ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama seperti keimanan kepada Allah, ketaatan kepada-Nya, dan kasih sayang terhadap sesama. Ini menunjukkan bahwa perintah-perintah ini berasal dari sumber yang benar dan dapat dipercaya.

Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim melalui mimpi juga konsisten dengan ajaran agama yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim. Ajaran tauhid atau keesaan Allah merupakan inti dari agama Islam, dan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail adalah sebuah ujian yang menguji iman dan kesetiaan terhadap Allah. Dalam Islam, Nabi Ibrahim dianggap sebagai salah satu nabi yang paling taat dan patuh kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Allah memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim melalui mimpi, Nabi Ibrahim menerima perintah tersebut dengan tulus dan sepenuh hati.

8. Pembuktian Melalui Tindakan Nyata

Tindakan yang diambil oleh Nabi Ibrahim setelah menerima perintah Allah melalui mimpi juga menjadi bukti kebenaran perintah tersebut. Misalnya, ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan kota Babilon, beliau dengan tulus taat dan meninggalkan kota tersebut meskipun itu adalah tempat yang nyaman dan aman baginya. Tindakan ini menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim benar-benar percaya dan mengikuti perintah Allah yang diterima melalui mimpi.

9. Pengaruh yang Berkelanjutan

Perintah Allah yang diterima melalui mimpi oleh Nabi Ibrahim memiliki pengaruh yang berkelanjutan dalam sejarah agama dan umat manusia. Nabi Ibrahim dianggap sebagai bapak para nabi dan merupakan sosok yang dihormati dalam agama-agama samawi seperti Islam, Kristen, dan Yahudi. Ini menunjukkan bahwa perintah-perintah yang beliau terima melalui mimpi memiliki pengaruh yang mendalam dan dapat mempengaruhi perjalanan sejarah agama dan umat manusia.

10. Kesaksian para Pengikutnya

Para pengikut Nabi Ibrahim, seperti Nabi Ismail dan Nabi Ishaq, memberikan kesaksian yang kuat tentang pengalaman Nabi Ibrahim menerima perintah Allah lewat mimpi. Mereka menyaksikan keteguhan hati dan kepatuhan Nabi Ibrahim dalam mengikuti perintah tersebut. Kesaksian ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap pengalaman Nabi Ibrahim dan memvalidasi kebenaran perintah Allah yang diterimanya.

11. Kejadian yang Luar Biasa

Perintah Allah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim juga dapat dipercaya karena merupakan suatu kejadian yang luar biasa. Mimpi adalah salah satu cara Allah berkomunikasi dengan hamba-hamba-Nya, terutama para nabi. Dalam sejarah agama-agama samawi, banyak nabi yang menerima wahyu atau perintah Allah melalui mimpi. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk berkomunikasi dengan makhluk-Nya melalui berbagai cara, termasuk melalui mimpi.

12. Kesesuaian dengan Niat dan Keyakinan

Nabi Ibrahim memiliki niat dan keyakinan yang kuat untuk mengorbankan apa pun yang diminta oleh Allah. Ia adalah seorang yang tekun dalam beribadah dan sangat taat kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Nabi Ibrahim menerima perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail, ia tidak ragu atau mempertanyakan perintah tersebut. Ia memiliki keyakinan yang kokoh bahwa Allah hanya akan meminta yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.

12. Bukti dari Hasil Akhir

Akhir dari perintah Allah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim adalah ujian yang berhasil dan menjadi bukti atas kesetiaan dan ketundukan Nabi Ibrahim kepada Allah. Ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih Nabi Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai korban pengganti. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menghargai kesetiaan dan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai hamba dan kekasih-Nya.

EH/Islam Indonesia