Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 07 December 2022

Kolom – Haidar Bagir: Saya, Klep Jantung, Dan Meditasi Pernapasan (3)


islamindonesia.id – Kolom Haidar Bagir: Saya, Klep Jantung, Dan Meditasi Pernapasan (3)

Ya. Apa itu Transpersonal Psychology?

Sebelum yang lain-lain, Transpersonal Psychology ini adalah suatu disiplin ilmu psikologi yang diupayakan sepenuhnya mengikuti prosedur berpikir saintifik.

Bisa jadi dia melibatkan pembicaraan tentang hal yang tidak material-fisik, tapi proses penarikan kesimpulan atau penyusunan teorinya sepenuhnya bersifat saintifik. Baik dalam hal konteks penemuan dan perumusan teori (context of discovery)-nya, demikian pula dalam prosedur verifikasi (context of justification)-nya.

Transpersonal Psychology adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang terkait dengan kesadaran manusia, sebagaimana psikologi, namun memperluas domain kesadaran kemanusiaan melewati batas-batas ego personal.

Dengan kata lain, melihat kesadaran manusia sebagai, bukan saja tak hanya dibatasi oleh batas-batas wujud material-fisik manusia, apalagi hanya neurologis saja – hingga mencakup jaringan kesadaran kosmik-universal.

Bahwa sesungguhnya – dan inilah salah satu tesis Transpersonal Psychology – unsur-unsur alam semesta selain manusia sama memiliki kesadaran. Ada relasi saling pengaruh antara kesadaran personal ego masing-masing manusia dengan apa yang diyakini sebagai kesadaran unsur-unsur alam semesta di luar manusia itu. Bahwa kesadaran manusia juga berasal dari kesadaran-kesadaran di luar dirinya dan mendapatkan pengaruh darinya.

Termasuk di antara “unsur-unsur” alam semesta non-manusia tersebut, adalah kesadaran yang bersifat transendental. Yakni, kesadaran ketuhanan atau, jika tak hendak melibatkan keyakinan akan Tuhan, kesadaran spiritual.

Itu sebabnya Transpersonal Psychology banyak berurusan dengan hal-hal yang bersifat spiritual, bahkan nyaris bisa juga disebut sebagai Spiritual Psychology.

Sesungguhnya, meski menimbulkan keengganan di kalangan sementara orang, khususnya di kalangan akademisi psikologi modern, ada alasan untuk mempertimbangkan nomenklatur Psikologi Spiritual untuk cabang disiplin ilmu psikologi imi

Di antara tema-tema yang dibahas dalam disiplin ilmu ini termasuk, keadaan kesadaran tak biasa (non-ordinary) di antaranya mimpi, kesadaran meditatif, kesadaran hasil laku prihatin (puasa, dll), kesadaran yang dipengaruhi psychedelic (zat-zat alami atau kimiawi tertentu), kesadaran mistis, dan lain-lain.

Di sinilah Transpersonal Psychology bertemu Tasawuf.

Waktu harus menulis pernyataan tujuan (statement of purpose) saat mendaftar di Sofia University, saya tulis bahwa saya bermaksud melakukan upaya memasukkan tasawuf ke dalam disiplin ilmu psikologi. Mengingat semua topik yang dibahas dalam disiplin ini sesungguhnya merupakan bahasan semua spiritualitas, tak terkecuali tasawuf.

Dalam tasawuf kita membahas tentang kesatuan wujud (dan relasi cinta di antara berbagai maujud alam semesta), meditasi (tafakkur, termasuk doa-doa dan shalat), kesadaran sebagai hasil mujahadah dan riyadhah, kesadaran alam mimpi (atau alam khayal/barzakh), kesadaran transendental ketuhanan dan tajalliyat-Nya, pengalaman tasawuf, dan lain-lain.

Salah satunya adalah kesadaran tak biasa yang merupakan hasil olah pernapasan, yang lebih sering dikombinasikan dengan pembacaan zikir/wirid – dalam agama lain disebut mantra atau, dalam disiplin Transpersonal Psychology, disebut formula (rumus bacaan).

Nah, tentang pernapasan yang dikombinasikan dengan zikir (invocational breathing) ini, saat ini saya sedang melakukan eksperimen penelitian bagi penulisan paper akhir salah satu mata pelajaran yang saya ambil di kuartal ini.

Dan tentang inilah bagian terakhir tulisan dalam seri ini akan bercerita. Ditutup dengan kaitan antara olah napas ini dengan persoalan penyakit klep jantung saya. (Bersambung)

AL/Islam Indonesia/Featured Image: makassarwriters.com

Bersambung:

Sebelumnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *