Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 10 May 2022

Inilah Negara dengan Tradisi Lebaran Ketupat Serupa Indonesia


islamindonesia.id – Saat Lebaran tiba, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan menu makanan khasnya masing-masing. Salah satunya adalah ketupat. Ini adalah menu andalan yang selalu tersaji saat Idulfitri dan Lebaran Ketupat di Indonesia.

Menurut Wikipedia, ternyata bukan hanya ada di Indonesia, ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun palma yang lain. Ketupat juga bisa dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura.

Ketupat dalam Lebaran ketupat sebenarnya bukan hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga terdapat di negara-negara lain di dunia.

dalam buku berjudul Membuat Ketupat Lebaran yang ditulis oleh Malahayati, ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong yang terbuat dari anyaman daun kelapa atau janur.

Selain di Indonesia, ketupat juga dapat dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Orang Malaysia akan mendekorasi rumah mereka dengan pelita (lampu minyak) dan menyiapkan hidangan tradisional. Ketupat, Kuih Raya, lemang, rendang, dan hidangan populer lainnya.

Beragam Makna Lebaran Ketupat, Tradisi Hari Raya Khas Muslim Jawa

Istilah ketupat berasal dari bentuk bangun yang menyerupai belah ketupat. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan kemenangan di Hari Raya Idulfitri.

Makanan khas yang menggunakan kupat antara lain kupat tahu yang ada di Grabag, Magelang dan kupat glabet yang ada di Kota Tegal. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate.

Ada dua jenis ketupat, yaitu kepal, bentuk yang paling sering dijumpai, dan jajar genjang. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat, perlu janur pilihan yang berkualitas, yaitu yang panjang, tidak terlalu muda, dan tidak terlalu tua. 

Di kalangan orang Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Masyarakat Jawa masih memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran hingga sepekan sesudahnya.

Ditilik dari filosofi Jawa, ketupat memiliki makna yaitu ketupat atau kupat. Kupat sendiri adalah kependekan kata dari “Ngaku Lepat”, yang memiliki arti meminta maaf dan Laku Papat yang berarti empat tindakan.

Ngaku lepat atau meminta maaf di hari yang fitri diwujudkan orang Jawa dengan tradisi sungkeman. Tradisi sungkeman ini mengajarkan bagaimana pentingnya menghormati orangtua, bersikap rendah hati, dan memohon keikhlasan serta pemberian maaf dari orang lain.

Sedangkan di Bali, ketupat sering dipersembahkan sebagai sesaji pada upacara keagamaan.

Dilansir dari laman antaranews.com, warga Bali juga memiliki tradisi Perang Ketupat di Desa Kapal, Badung, Bali. Tradisi tersebut sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas kesejahteraan dan hasil bumi serta bentuk keharmonisan sesama warga.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *