Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 31 March 2016

Tiga Bulan Berlalu, Koalisi Anti-Teror Riyadh Tanpa Hasil


Raja Yordania, Abdullah II, mengungkapkan keraguannya dengan koalisi anti-teror bentukan Riyadh yang telah berusia 3 bulan. Koalisi ini, menurut Abdullah, tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga perlu ada pembicaraan bersama agar lebih nyata melawan ISIS. 

Dalam pertemuan bersama pemimpin kongres Amerika Serikat, Abdullah mengaku telah mengajukan proposal pembicaraan bersama di Kairo tapi Riyadh menolak. “(Proposal) itu tidak diterima karena beberapa alasan,” katanya seperti dirilis portal berita Middle East Eye, Senin 28/03.

Selain meragukan komitmen Riyadh melawan teroris, Abdullah mengisyaratkan ‘koalisi gemuk’  yang diumumkan Menhan Saudi itu lebih bersifat seromonial. Sebenarnya, kata Abdullah, koalisi yang memasukkan 34 ‘negara Muslim’ ini untuk menunjukkan bahwa kami menentang ISIS.

“Jadi karena hal ini, kami semua (para anggota) mau tanda tangan,” kata sang raja.

Seperti diberitakan sebelumnya, koalisi yang dimaksudkan melawan ‘terorisme global’ itu membuat sejumlah negara yang disebut namanya kebingungan. Pakistan, Lebanon dan Indonesia mengaku terkejut namanya ‘dicatut’ oleh Menhan Saudi tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Pengumuman yang terbilang tergesa-gesa dan ceroboh itu akhirnya menuai kritik dari sejumlah pengamat. Menurut mereka, sebagai penyokong utama ISIS secara finansial dan ideologis, Riyadh bersikap mendua terhadap ISIS. []

 

Edy/ Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *