Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 28 December 2016

Polri Dalami Lebih Lanjut Konten Video Logistik IHR di Markas Teroris


islamindonesia.id – Polri Dalami Lebih Lanjut Konten Video Logistik IHR di Markas Teroris

 

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan penyidik Badan Reserse Kriminal tengah mempelajari konten video terkait penemuan logistik dengan logo Indonesian Humanitarian Relief (IHR) di bekas markas kelompok teroris Jays Al Islam di Suriah.

“Kami sedang pelajari konten video itu. Dilakukan pendalaman lebih lanjut kebenaran cerita dalam konten-konten video tersebut,” kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip CNN Indonesia, Rabu (28/12).

>> Buya Syafii: Akar Terorisme ada dalam Masalah Sosial Ekonomi

Menurut Boy, Polri telah memiliki daftar nama sejumlah lembaga kemanusiaan yang kerap dijadikan tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris. Namun untuk lembaga yang dipimpin oleh Bachtiar Nasir ini, polisi akan mengumpulkan informasi lebih dahulu.

IHR mengklaim, bantuan telah diberikan kepada warga Suriah. IHR menyatakan telah menjalin kerja sama dengan lembaga kemanusian yang kredibel di Turki, yakni Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau dikenal dengan nama IHH.

>> Diduga Terkait Jaysh Al-Islam dan GNPF-MUI, IHR Rilis Pernyataan Sikap

Menurut IHR, IHH adalah lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.

“Ini informasinya sudah bertahun-tahun. Ada sejumlah tempat penampungan uang yang infonya dijadikan tempat sumbangan (teror) dan sebagainya,” kata Boy.

Sejauh ini, lanjut Boy, pihak penyelidik belum berencana untuk memanggil Ketua GNPF MUI itu terkait dugaan pengiriman bantuan untuk kelompok teror di Suriah ini. Penyidik saat ini fokus pada pendalaman kebenaran informasi dan pencarian fakta.

“Sekarang kumpulkan bahan keterangan yang relevan dengan apa yang tertuang dalam media sosial untuk dilakukan langkah konfirmasi dan klarifikasi,” tuturnya.

Seperti diketahui, beredarnya informasi ini membuat masyarakat bertanya-tanya mengapa bantuan IHR berada di markas Jaysh al Islam, bukan di tangan pengungsi atau warga sipil Aleppo? Di sisi lain, kata peneliti Nahdlatul Ulama – Rumail Abbas, Bachtiar Nasir dalam websitenya pun tidak menyinggung logistik salah sasaran.

Barangkali Bachtiar  memang tidak tahu bahwa bantuan IHR jatuh ke tangan pemberontak yang dinilai sebagai kelompok teroris. Tapi setidaknya kemungkinan itu telah diingatkan oleh sejumlah pihak, termasuk Ketua Ikatan Ulama Suriah Prof Taufiq Ramadhan Al Bouthi yang pernah berkunjung ke Indonesia.

>> Prof. Al-Bouthi: Penggalangan ‘Dana Suriah’ Hanya Sampai ke Kantong Pencari Sumbangan

Adapun mitra IHR di Turki, yaitu IHH Yardım Vakfı, juga pernah dilaporkan terseret ke dalam skandal yang terkait dengan kelompok teroris di Suriah. Pada 3 Januari 2014 misalnya, harian Hurriyet – media Turki berhaluan moderat – melaporkan, polisi Turki menemukan sejumlah amunisi dan senjata di dalam truk bantuan atas nama IHH yang ditujukan ke grup jihadis di Suriah.

Dalam hal ini, eks Ketua Divisi Operasi Anti-Teror Kepolisian Nasional Turki Ahmad Sait Yayla mengatakan, “Secara tidak langsung, saya terlibat sejak awal dalam penyelidikan kontra-terorisme atas (kasus) IHH ini,” katanya seperti dikutip medium.com (16/9).

Sait menambahkan, “Pemimpin IHH ditangkap sebagai hasil dari proses penyelidikan waktu itu. Dari bukti-bukti yang kami peroleh, menunjukkan bahwa lembaga ini berada di belakang yang selama ini mendukung ISIS. IHH menyediakan senjata dan amunisi kepada kelompok-kelompok jihadis, bukan hanya ISIS.” []

>> Kemana Bantuan Masyarakat Indonesia di Suriah?

YS/ islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *