Satu Islam Untuk Semua

Monday, 30 January 2017

Lebih dari 40 Muslim Diserang di Masjid Kanada, 5 Tewas


islamindonesia.id -Lebih dari 40 Muslim Diserang di Masjid Kanada, 5 Tewas

 

Lima orang dilaporkan tewas tertembak di masjid kota Quebec, Kanada. Menurut pemimpin masjid, sejumlah pelaku bersenjata api mengarahkan tembakannya kepada lebih 40 orang yang sedang shalat di dalam masjid hingga menyebabkan korban tewas dan luka-luka.

Reuters melansir bahwa penyerangan itu terjadi di Pusat Kebudayaan Islam Quebec. Saksi mata, ketika itu, menolak memberi kesaksikan menyusul aparat memberi garis polisi di sekitar kejadian.

“Mengapa ini terjadi di sini? Ini adalah tindakan biadab,” kata pemimpin Masjid, Mohamed Yangui.

Melalui twitter, polisi setempat membenarkan bahwa pada Ahad sore (30/1) terjadi penembakan di masjid itu hingga menyebabkan korban jiwa. Polisi menyatakan tersangka telah ditahan.

“Banyak korban, di antara mereka tewas,” kata juru-bicara polisi Quebec kepada media.

Yangui, yang saat kejadian tidak berada di dalam masjid, mengatakan dirinya mendapat panggilan dari jemaah yang panik ketika itu. Ia belum tahu persisnya berapa korban terluka, namun ia memastikan para korban telah dilarikan ke rumah sakit di kota setempat.

Independent.co.uk melaporkan, sebagaimana Perancis, Quebec sebagai provinsi Kanada berjuang berulang kali untuk menyesuaikan identitasnya yang sekuler dengan meningkatnya populasi Muslim yang kebanyakan imigran Afrika Utara.

Jadar atau niqab menjadi isu besar pada tahun 2015 pada pemilihan umum Kanada, khususnya di Quebec, dimana mayoritas mendukung larangan penggunaannya pada  acara-acara publik. Indikasi Islam-phobia telah meningkat di Quebec beberapa tahun terakhir ini.

Pada 2013, aparat keamanan menyelidiki kasus cipratan darah yang dinilai darah babi di masjid wilayah Saguenay, Quebec. Di Ontario, sebuah masjid dibakar pada tahun 2015, sehari setelah serangan bom bunuh diri di Paris.

Dan penyerangan di masjid kali ini terjadi sehari pasca-pernyataan Pemerintah Kanada akan menawarkan izin tinggal sementara kepada pelancong yang ‘terlantar’ akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal larangan visa dari warga 7 negara berpenduduk mayoritas Muslim.[]

[Baca juga: Tiga Peristiwa Mengejutkan Buntut Kebijakan Kontroversial Trump]

YS/ islamindonesia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *