Satu Islam Untuk Semua

Monday, 24 February 2020

Inovasi Plastik Ramah Lingkungan MAN 1 Kudus Diganjar Medali Emas di Malaysia


islamindonesia.id – Inovasi Plastik Ramah Lingkungan MAN 1 Kudus Diganjar Medali Emas di Malaysia

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus kembali raih prestasi di kancah internasional. Kali ini inovasi plastik ramah lingkungan temuannya diganjar medali emas dan penghargaan spesial di ajang Malaysia Technology Expo (MTE).

MTE yang berlangsung di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia 20 – 22 Februari 2020 diikuti tim dari 10 negara, yaitu: Inggris, Kroasia, Malaysia, Taiwan, Iran, India, Vietnam, Thailand, Polandia, dan Indonesia.

Pada MTE 2020 itu, Tim Riset MAN 1 Kudus mempresentasikan inovasinya yaitu edible film berbahan tepung ganyong dan mocaf yang dinamai “E-NYOCAF”.

“Inovasi ini berupa plastik ramah lingkungan karena mudah terdegradasi dibandingkan plastik lainnya,” terang Suhamto selaku kepala sekolah MAN 1 Kudus.

Baca Juga: Inovasi Beras Ramah Diabetes Siswa MAN 1 Kudus Raih Kejuaraan di Thailand

Tim E-NYOCAF MAN 1 Kudus digawangi Laila Fitriya Muthoharoh, Faliha Ibriza Tsaniya, dan Niken Ayu Khoirun Nisa. Sebagai pembimbing, Ahmad Edi Darmawan dan Arif Noor Adiyanto.

“Alhamdulillah, tim ini berhasil meraih Gold Medal dan Special Award dari INNOPA atau Indonesian Invention & Innovation Promotion Association,” tutur Suhamto, seperti dilansir dari laman kemenag.go.id Sabtu (22/2).

Terpisah, Laila Fitriya yang masih di Malaysia melalui pesan tertulis menyampaikan bahwa ide penemuan E-NYOCAF dilatarbelakangi tingginya penggunaan kemasan plastik di Indonesia. Plastik merupakan bahan tidak ramah lingkungan dan butuh ratusan tahun bagi mikroba untuk dapat mendaur ulangnya.

“Keunggulan E-NYOCAF sebagai kemasan adalah dapat terurai dalam kurun waktu tujuh hari. Lebih cepat terurai dibandingkan dengan plastik dari pabrik,” kata Laila.

Ahmad Edi Darmawan selaku pembimbing mengatakan bahwa pembuatan edible film ini sudah melalui uji Tensile Strength (uji kelarutan), Elongation (uji pemanjangan), Thicknes (Uji Ketebalan), WVTR (uji untuk mengetahui cepatnya membusuk), WVP (uji daya simpan atau umur edible film), dan Kelarutan (uji degradasi).

“Bentuk E-NYOCAF masih berupa plastik lembaran. Ke depan akan dikembangkan menjadi kantong kresek,” terang Ahmad.

Prestasi di kancah internasional ini bukan kali pertama diraih MAN 1 Kudus. Sebelumnya, pada awal Februari ini MAN 1 Kudus juga meraih kejuaraan di Thailand dengan inovasi beras ramah diabetes.

AM/IslamIndonesia/ Foto Fitur: kemenag.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *