Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 01 January 2017

Harap Muslimin Lebih Produktif di 2017, Muhammadiyah: Apa Artinya Mobilisasi Massa Tanpa Kualitas


islamindonesia.id – Harap Muslimin Lebih Produktif di 2017, Muhammadiyah: Apa Artinya Mobilisasi Massa Tanpa Kualitas

 

Menjelang berakhirnya tahun 2016, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meminta umat Islam memaknai momen tahun baru sebagai ajang untuk lebih maju dalam hidup termasuk di sektor ekonomi dan pendidikan.

“Umat Islam Indonesia sebagai mayoritas harus menjadikan tahun baru untuk maju dalam kehidupan, termasuk dalam ekonomi dan pendidikan. Dua aspek tersebut sangat penting dan strategis bagi kemajuan Islam untuk tumbuh menjadi kekuatan yang berkualitas,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2016).

[Baca juga –  Haedar Nashir: “Muhammadiyah Konsisten dengan Gerakan Literasi”]

“Hidup yang memiliki arti positif bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, umat manusia serta lingkungan dengan melahirkan pikiran-pikiran dan amal-amal yang maslahat dan berkemajuan,” lanjutnya.

Haedar mengatakan, tentu tak dilarang untuk bersuka cita merayakan pergantian tahun. Namun, sebaiknya dilakukan dengan tak berlebihan.

“Hal yang dilarang ialah sesuatu yang berlebihan, boros, sia-sia, dan larut dalam kegembiraan yang menjauhkan diri dari Tuhan,” ujar Haedar.

Haedar juga meminta umat  Islam untuk menjadikan 2017 sebagai tonggak merancang dan menjalani masa depan yang lebih produktif dan konstruktif.

“Apalah artinya jumlah yang banyak maupun kebiasaan mobilisasi massa untuk unjuk kekuatan manakala tidak disertai dengan kekuatan kualitas di bidang ekonomi dan pendidikan. Bangsa maju dan modern itu tingkat ekonomi dan pendidikannya tinggi,” tutur Haedar.

[Baca juga: BUKU —  Agenda dan Tantangan Muhammadiyah di Abad Ke-2]

Menurut Haedar, selama ini umat Islam banyak yang terpinggirkan terutama karena Muslim sendiri belum mampu menjadi umat yang unggul dan mandiri.

“Kita lemah secara ekonomi dan pendidikan, sehingga kalah bersaing dengan golongan lain yang minoritas. Jika ingin kuat secara politik juga harus didukung dengan kekuatan ekonomi dan pendidikan,” urai Nasir.

“Alhamdulillah Muhammadiyah relatif lebih maju dalam pendidikan, kini diperlukan kekuatan baru di bidang ekonomi. Aspek pendidikan pun harus terus ditingkatkan kualitasnya agar lebih unggul dan kompetitif. Maka, jangan berhenti beramal usaha yang produktif guna meraih kemajuan,” katanya.[]

[Baca juga- Ketum Muhammadiyah: Kumpulkan Orang Demo Lebih Mudah dari Ajak Orang ke Perpustakaan]

YS/ islam indonesia/ sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *