Satu Islam Untuk Semua

Monday, 14 November 2016

FPI Nilai Presiden Lindungi Ahok, Mbah Moen: “Proses Hukum Jangan Juga Dipengaruhi Ramainya Demo”


islamindonesia.id – FPI Nilai Presiden Lindungi Ahok, Mbah Moen: “Proses Hukum Jangan Juga Dipengaruhi Ramainya Demo”

 

Meski Kapolri Tito Karnavian telah menggelar proses pemeriksaan, sejumlah pihak termasuk FPI tetap menilai Presiden Jokowi telah melindungi Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Juru bicara FPI Munarman menyebut, harusnya kasus ini ditangani dengan cukup mudah. Namun menjadi pelik karena Ahok masih menjadi penguasa dan dilindungi presiden.

“Kenapa kasus ini sulit, karena dilindungi Presiden,” kataya seperti dikutip tempo.co (7/11)

Seperti diketahui, prahara kasus Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama terkait Al Maidah 51 dinilai sebagian pihak masih mengkhawatirkan apalagi terjadi pada saat kompetisi ‘politik’ Pilgub DKI berlangsung. Ditambah jika penyelidikan Polri atas Ahok kelak  tidak diterima atau tak memuaskan bagi sebagian pihak.

Atas situasi ini, ulama sepuh KH Maimoen Zubair tidak lupa mengingatkan bahwa tidak baik kasus Ahok terkait Al Maidah 51 ini dibesar-besarkan. Jika proses hukumnya telah digelar oleh Polri, ia berharap juga jangan sampai dipengaruhi oleh ramainya demonstrasi kemarin (4/11).

“Memeriksa Ahok jangan dipengaruhi karena demo,” kata Kiai yang akrab disapa Mbah Moen.

Gus Mus Angkat Bicara Soal Kasus Ahok

Kasus Ahok harusnya diselesaikan menurut asas keadilan, “jangan sampai ada dorongan yang menyebabkan perubahan yang tidak ada keadilan. Adil itu yang membawa kemakmuran,” imbuhnya, “keadilan itu bukan menurut Islam, tapi menurut undang-undang yang ada,” lanjut kiai Maimoen.

Kiai Maimoen juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menyikapi banyak hal, terutama merespon ramainya kasus Ahok tersebut. “Anak saya sendiri saya larang untuk ke Jakarta,” tegas Mbah Moen soal sikap hati-hati ini.

Yang pasti, orang Indonesia, menurut kiai Maimoen, harus menjadi manusia-manusia yang membawa kemajuan umat manusia sesuai perubahan zaman. “Islam yang paling baik adalah Islam Indonesia. Kalau ikut Arab ya satu sama lain bertengkaran. Jadi, Indonesia ini harus kembali kepada Indonesia sendiri, jati diri Indonesia,” kata Kiai Maimoen.

Menurut KH Maimoen Zubair, pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, bangsa kita ini mudah terpengaruh dengan rumor atau ramai-ramainya berita yang lagi ngetrend di masyarakat.

Ketika orang ramai membenci Belanda, kita ikut-ikutan bersikap anti Belanda. Padahal, kata Mbah Moen, kita ini harusnya berterimakasih juga kepada Belanda.

“Malah bangsa ini harus berterimakasih kepada Belanda. Hukum yang ada sekarang masih KUHP (yang buatan Belanda). Tidak ada Belanda, tidak ada hukum di Indonesia. Tapi orang antinya Belanda kayak begitu. Betul nggak?” ujarnya.

Mbah Moen menerangkan, jika tidak ada KUHP, kiai sama kiai bisa jotosan. Tapi kalau mengecam Belanda sampai berlebih-lebihan. “Itu yang saya tidak cocok. Orang tak tahu diri ini,” ujarnya dalam rekaman yang didapatkan Duta Islam dari salah satu alumni Lirboyo, Rabu (9/11/2016).

Karena itulah, lanjut kiai, bangsa kita harus kita mempertahankan persatuan dan kesatuannya. Jangan sampai membuat negara Islam. NKRI ini satu-satunya negara yang mayoritas Islam dan konsis sebagai negara nasional.

Kita cukup dengan Pancasila, cukup dengan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45, “ini harus dipertahankan benar-benar. Kita harus pertahankan negara kita ini. Pilar empat harus dijaga. Jangan sampai dipengaruhi luar. Jangan ditunggagi macem-macem,” terangnya.[]

Ditanya Tabiat Wahabi, Ini Jawaban KH Maimoen “Mbah Moen” Zubair

 

YS / islam indonesia / sumber: dutaislam.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *