Satu Islam Untuk Semua

Friday, 15 July 2016

BUKU – Bahlul; Si Bodoh yang Bijak dari Baghdad


IslamIndonesia.id – BUKU – Bahlul; Si Bodoh yang Bijak dari Baghdad

 

Apa yang bisa diajarkan seorang pria berpakaian compang-camping dan pura-pura gila kepada kita tentang kehidupan? Ternyata banyak hal.

Adalah Bahlul yang hidup di Baghdad pada abad ke-8. Ia berpura-pura tidak waras untuk menyelamatkan diri dari penindasan kaum penguasa Dinasti Abbasiyah. Terbebas dari beban untuk berperilaku normal, ia menyebarkan kebijaksanaan melalui cara yang aneh dan jenaka.

Simaklah satu kisah ketika sang khalifah Harun Al-Rasyid dalam perjalanan dan melihat Bahlul sedang duduk di dekat kuburan.

“Hai Bahlul, kapan engkau waras?,” ledek Harun dengan nada canda

Bahlul beranjak dari tempatnya dan naik ke atas pohon. Dari atas pohon itu dia balik bertanya pada Harun, “Wahai Harun yang gila, kapan engkau waras?”

Seakan tidak ingin kalah cerdas, Harun turun dari kudanya, mendekati si Bahlul dan mengirim pertanyaan kembali, “siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk di kuburan?”

“Sejatinya, yang gila itu engkau.” Jawab Bahlul membuat Harun kaget.

Di depan para pengawalnya, sang khalifah berusaha tenang dan kembali melempar pertanyaan disertai ledekan, “bagaimana bisa begitu, hai orang sinting?”

“Sederhana saja,” jawab Bahlul dari atas pohon. “Aku tahu bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan terus kekal. Sungguh pandai orang-orang sepertiku yang memakmurkan kuburan yang kekal daripada istana yang usianya sementara. Dan sungguh sinting engkau yang memakmurkan istana dan meninggalkan kuburanmu. Wajar saja, engkau takut untuk dipindahkan dari istanamu ke kuburan ini, padahal engkau tahu bahwa dirimu pasti akan masuk ke sini dengan meninggalkan yang di sana. Maka itu, sekarang hai Harun, siapa yang sinting dan siapa yang waras di antara kita?”

Demikian sepotong yang dikisahkan dalam berbagai buku tentang Si Bahlul yang sederhana, jenaka namun sarat makna . Dalam bahasa Arab, “bahlul” berarti “bodoh atau sinting”. Meski demikian, karena begitu dikenalnya kearifan Si Bahlul yang khas itu, sebagian orang justru menganggapnya seorang sufi.

Dalam bahasa Indonesia, kisah-kisah Bahlul juga dapat dinikmati melalui buku ‘Si Bodoh yang Bijak dari Baghdad’. Buku 144 halaman terbitan Noura Books ini merupakan kumpulan kisah nyata yang diilustrasikan secara semarak lewat gaya lukisan miniatur Turki-Persia. Bahkan, setiap kisah dipungkasi oleh ayat  dan hadis oleh Muqtar Ahmed, salah seorang seniman kaligrafi terbaik India.

covNA-119

Di masa penuh kegilaan seperti sekarang ini, kita mungkin membutuhkan seorang gila untuk bisa memahami segalanya. []

 

YS/IslamIndonesia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *