Satu Islam Untuk Semua

Friday, 04 November 2016

Berkah Demo 4 November di Mata Pelapak Dadakan Masjid Istiqlal


islamindonesia.id – Berkah Demo 4 November di Mata Pelapak Dadakan Masjid Istiqlal

 

Empat kata: Bangsa Indonesia memang hebat! Kenapa hebat? Ya. Hebat karena hampir selalu bisa melihat sisi baik dan peluang dalam segala hal dan keadaan, yang bagi bangsa lain mungkin tampak sebagai hambatan dan ancaman seram yang menakutkan.

[Baca: OPINI REDAKSI — Bianglala 4 November: Suatu Rekonsiliasi]

Setidaknya itulah yang tampak di sekitar Masjid Istiqlal, yang pada 4 November 2016 ini menjadi titik kumpul puluhan ribu massa yang sedang bersiap melakukan aksi demo damai menuju Istana Negara.  Tak heran, suasana di pelataran Masjid Istiqlal pun ramai dan dipenuhi massa pengunjuk rasa. Sejak pagi, tak henti-hentinya rombongan massa datang silih berganti. Membuat jalan masuk menuju Istiqlal kian sempit, menghambat ruang gerak para pejalan kaki sekaligus jamaah yang sedang bersiap shalat Jumat siang ini.

Di antara ribuan massa itulah, berjejer puluhan lapak penjual aneka makanan dan minuman, tak ubahnya foodcourt dadakan. Bukan hanya sejak pagi, bahkan mulai tadi malam lapak-lapak itu tak pernah sepi. Tak hanya snack dan makanan ringan, nasi uduk, nasi goreng, soto, dan ketoprak pun terus diserbu pembeli yang kelaparan.

Salah seorang pedagang, Hesti, mengaku dirinya sampai harus “kerja shift”, bergantian dengan anaknya menjaga gerobak soto di salah satu sisi pelataran Istiqlal.

“Saya di sini dari semalam. Tadi malam anak saya yang jaga, ini barusan saya gantiin. Lumayan hasilnya, ramai banget soalnya. Pokoknya berkah deh buat kami-kami orang kecil ini,” ujar Hesti sumringah.

pelapak-masjid-istiqlal

Para pedagang lain pun membenarkan bahwa tiga hari belakangan pendapatan para pelapak di Istiqlal itu makin melonjak drastis. Menurut mereka, semakin hari semakin banyak peserta aksi yang datang sehingga lapak mereka hampir setiap saat diserbu konsumen.

Selain lapak makanan, lapak souvenir juga banyak digelar. Mulai dari lapak parfum, peci, bahkan sorban dan tasbih juga banyak diperjualbelikan.

“Serban-serbannya, murah, buat jihad, ayo mari,” ujar sang penjual, lantang dan enteng tanpa beban.

Itulah hebatnya bangsa Indonesia, terutama wong cilik yang tak penuh intrik dan konflik di kepalanya. Bagi orang-orang ini, tak mustahil kata jihad justru dikira istilah Arab yang artinya demo damai sebagaimana demo 4 November kali ini.

[Baca: Tapa Pepe vs Demo 4 November: Aksi Protes Ala Jawa vs Demo Masa Kini]

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *