Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 07 January 2017

Apresiasi Kerja BNPT, Dubes Saudi: Kami Siap Bantu Kirim Ulama Arab untuk Menekan Radikalisme


islamindonesia.id – Apresiasi Kerja BNPT, Dubes Saudi: Kami Siap Bantu Kirim Ulama Arab untuk Menekan Radikalisme

 

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, Osama Muhamad Alshoiby, menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Suhardi Alius, di Kantor BNPT, Jakarta (6/1).  Dalam pertemuan itu, Osama Muhammad Alshoiby menyatakan dukungan dan apresiasi terhadap program deradikalisasi yang dilakukan BNPT di Indonesia.

“Deradikalisasi yang dijalankan BNPT merupakan salah satu program yang sangat menarik dan mungkin tidak dimiliki negara lain,” kata Alshoiby di kantor BNPT,  seperti dilaporkan beritasatu.com. (6/1).

[Baca juga: Sindir Nasib Situs Sejarah di Makkah, Buya Syafi’i: Rezim Saudi Tuna-adab]

Alshoiby juga menegaskan, Saudi Arabia bersedia mendukung program – program BNPT termasuk mengirim ulama-ulama yang berkompeten untuk menekan pemikiran radikalisme di kalangan pelaku terorisme yang hingga saat ini masih memiliki pemahaman ideologi yang sangat keras.

“Kami (Arab Saudi) tentunya tidak akan ragu-ragu untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia seperti untuk mengirimkan ulama-ulama dari Arab untuk memberikan pemikiran yang baik kepada para pelaku-pelaku tersebut agar mereka dapat kembali ke jalan yang baik,” ujar Dubes Arab Saudi.

Kepada Dubes Saudi, Komjen Suhardi Alius menegaskan bahwa BNPT dalam penanggulangan terorisme tetap mengedepankan pendekatan kultur dan budaya karena disadari bahwa persoalan terorisme dan radikalisme memiliki faktor yang bervariasi seperti kemiskinan, pendidikan, dan pemerataan.

“BNPT merupakan miniatur seluruh lembaga pemerintahan di Indonesia dimana melibatkan banyak instansi dalam penanggulangan terorisme seperti Kemenag, Kemendiknas, Kemenristekdikti, Kemensos, dan lain-lain. Karena untuk menanggulangi terorisme harus mulai dari hulu sampai hilir sehingga dapat diselesaikan secara menyeluruh,” kata Suhardi Alius.

[Baca juga – Ketum PBNU: Terorisme dan Radikalisme Bukan Ajaran Kiai Indonesia]

Lebih lanjut Kepala BNPT juga menjelaskan, beberapa langkah progres dalam program deradikalisasi selama ini pihaknya juga melibatkan mantan-mantan komandan jihad yang sudah sadar untuk memberikan penyadaran kepada kelompok-kelompok yang masih memiliki ideologi radikal yang keras.

“Kami jelaskan kepada Dubes Arab Saudi bahwa pelibatan mantan kombatan ini untuk memberikan pengarahan kepada komunitas yang masih berpotensi radikal. Karena ucapan mereka (mantan kombatan) ini lebih didengarkan dari pada kami yang dari pemerintahan,” ujar alumni Akpol 1985 ini.

Tidak hanya itu, dalam program deradikalisasi, mantan Kabareskrim Polri ini juga menjelaskan kalau pihaknya juga menyentuh keluarga-keluarga para mantan napi terorisme ini. “Kami berusaha untuk menguraikan semua permasalahan yang ada di komunitas mereka sehingga simpul-simpul radikal ini bisa berkurang,” ujarnya.

Untuk itulah, kedua belah pihak ingin meningkatkan koordinasi dalam upaya peningkatan kerjasama antara BNPT dengan pihak-pihak terkait di Saudi. Pertemuan yang berlangsung sangat bersahabat juga membicarakan optimalisasi rencana kunjungan BNPT ke Arab Saudi dalam waktu dekat ini khususnya yang terkait dengan deradikalisasi.

“Insya Allah minggu depan kami juga akan melihat ke sana (Arab Saudi) yang kami dengar sangat bagus, sehingga kami juga bisa mendapatkan poin-poin penting yang dapat kami implementasikan sebagai tambahan dalam program kami di Indonesia,” kata kepala BNPT.[]

[Baca juga: Saudi belum Penuhi Janji pada para Korban Jatuhnya Crane di Masjidil Haram]

 

YS / islam indonesia/foto: merdeka.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *