Aktif Bantu Minoritas Muslim di Myanmar, OKI Apresiasi Diplomasi Menlu RI

islamindonesia.id – Aktif Bantu Minoritas Muslim di Myanmar, OKI Apresiasi Diplomasi Menlu RI

Perwakilan negara-negara OKI di New York menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah konstruktif dan pendekatan inklusif Pemerintah RI terhadap upaya penyelesaian masalah di Rakhine State, Myanmar.

Dalam berbagai kesempatan baru-baru ini, termasuk dalam pertemuan terakhir OKI di New York tanggal 29 Desember 2016, Perwakilan Negara-Negara OKI di New York telah sampaikan apresiasi tinggi mereka atas langkah-langkah konstruktif yang telah dan akan diambil Indonesia.

“Perwakilan Negara-Negara OKI di New York sampaikan apresiasinya untuk Indonesia atas pertemuan dan shuttle diplomacy yang dilakukan Menlu RI dengan berbagai pihak terkait.” demikian rilis berita dari portal resmi Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, (30/12)

[Baca juga: PAHLAWAN KITA – Yusuf, Nelayan Aceh, Penyelamat 300 Rohingya di Laut Lepas]

Seperti diketahui, Menlu RI Retno L. P Marsudi mengadakan pertemuan langsung dengan Aung San Suu Kyi, serta kunjungan bilateral Indonesia ke Bangladesh dalam rangka membantu untuk membangun kepercayaan dan memperkuat constructive engagement dengan Pemerintah Myanmar.

“Menlu RI juga disebut memegang peranan kunci atas terselenggarakannya  ASEAN Foreign Ministers Retreat dengan berdiskusi dengan ASSK tanggal 19 Desember 2016 di Yangon,” katanya.

Lebih lanjut, apresiasi juga diberikan atas bantuan kemanusiaan Indonesia selama ini kepada Rakhine State, khususnya kelompok minoritas Muslim, termasuk bantuan kemanusiaan terakhir yang dilepas oleh Presiden RI pada tanggal 29 Desember 2016.

[Baca juga: Malaysia Ajak Indonesia Perjuangkan Rohingya, PM Najib: Jangan Protes Ahok Saja]

Bantuan itu berupa pengiriman 10 kontainer bantuan kemanusiaan bagi penduduk Rohingya serta berbagai bantuan Indonesia sebelumnya seperti pembangunan sejumlah Rumah Sakit dan Sekolah.

“Perwakilan Negara-Negara OKI menyambut baik tawaran Pemerintah RI untuk menjadi jembatan (bridging role) bagi komunikasi konstruktif OKI dengan Pemerintah Myanmar.”

[Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Muslim Rohingya di Rakhine?]

YS/islamindonesia/ sumber: kemenlu.go.id