Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 05 January 2017

11 Pelaku Sweeping Restoran di Karanganyar Ditangkap, Salah Satunya Ketua Ormas JAT


islamindonesia.id – 11 Pelaku Sweeping Restoran di Karanganyar Ditangkap, Salah Satunya Ketua Ormas JAT

 

Aparat Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih terus memburu para pelaku perusakan, penganiayaan, dan sweeping di Restoran Social Kitchen, Solo, beberapa waktu lalu.  Dan sejauh ini, 11 pelaku telah diamankan oleh aparat setempat.

“Dari 74 orang yang teridentifikasi ikut sweeping, baru sebelas yang ditangkap. Sedangkan 63 lain masih diburu,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Djarod Padakova seperti dikutip Tempo di Semarang, (4/1).

[Baca juga: OPINI — Dakwah Versus Menolak Kemungkaran]

Secara terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Nanang Haryono mengatakan, 11 pelaku itu dibekuk di tiga daerah yang berbeda, yaitu Karanganyar, Sukoharjo dan Solo.  Mereka diduga melakukan sweeping dan penganiayaan di restoran milik Agustina Wawan Mulyadi, yang juga anggota DPRD Kabupaten Karanganyar.

Salah satu orang yang diduga terlibat aksi penyisiran itu adalah Basuki (42), Ketua Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Kabupaten Karanganyar. Selain Basuki, kesebelas orang yang ditangkap polisi di antaranya Joko Sumanto (42) warga Karanganyar yang juga Korlap JAT Karanganyar; Dedi Setyawan (36) warga Karanganyar yang juga Ketua Jamaah Ataubah; Paryanto (39) warga Sukoharjo; Soleh Mujahid (18) warga Sukoharjo; Agus Burhan (34) warga Sukoharjo; Basuki alias Tebos (39) warga Sukoharjo; Fadli Hasim (18) warga Solo; Sunardi (43) warga Karanganyar; Yuniaryo (33) warga Sukoharjo; dan Sugiyarto (41) warga Karanganyar.

[Baca juga: Soal Aksi FPI di Mall Jelang Natal, Gus Mus: Banyak Orang Anggap MUI Lembaga Negara]

Seperti diketahui, JAT sendiri didirikan oleh Abu Bakar Baasyir di Solo. Organisasi ini diduga memiliki jaringan dengan dengan kelompok teroris. Salah satu petinggi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, juga pernah bergabung di JAT pada 2008. Dia kini menjadi buronan polisi karena diduga mendalangi beberapa aksi teror di Indonesia.

Nanang mengatakan, kesebelas pelaku itu langsung dibawa ke Mapolda Jateng, Semarang, untuk menjalani pemeriksaan. Jumlah tersebut masih akan bertambah dalam proses penyelidikan selanjutnya. Polisi mengklaim telah mengantongi identitas para pelaku lain yang kini masih dalam pengejaran.

“Kami akan terus memburu, percuma saja mereka lari sembunyi. Kami sarankan lebih baik menyerahkan diri siapa-siapa yang merasa terlibat,” ujar Nanang.

Menurut laporan cnnindonesia.com, aksi sweeping disertai penganiayaan di restoran tersebut terjadi pada Senin (19/12), sekitar pukul 20.15 WIB. Aksi itu dilakukan selang sehari setelah aksi sweeping oleh ormas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) di restoran Social Kitchen, Solo.

Saat menyerang restoran, pelaku diduga merusak sejumlah barang perabotan dan menganiaya beberapa pengunjung serta karyawan restoran.  Agustina Wawan Mulyadi, pemilik restoran tersebut, juga ikut dianiaya. Akibat penganiayaan tersebut, Agustina mengalami luka parah di bagian bibir hingga menjalani operasi delapan jahitan.

Sweeping resto Karangnyar yang melibatkan ketua ormas JAT ini karena menduga ada perdagangan minuman keras di tempat tersebut. Namun saat aksi terjadi, tidak ditemukan satu pun keberadaan miras.

“Sepertinya ini terorganisir dan sudah direncanakan. Dari waktu aksi yang dilakukan, selang sehari dengan yang di Solo. Kami masih akan dalami ini, apakah ada rangkaian terkoordinasi atau tidak”, kata Kombes Pol Djarod Padakova.[]

[Baca juga: Presiden Jokowi: Tindak Tegas Ormas yang Melawan Hukum, Meresahkan Masyarakat]

YS / islamindonesia/ foto: lintassolo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *