Satu Islam Untuk Semua

Monday, 05 June 2023

Mengenal Riya’ dan Jenis-jenisnya


islamindonesia.id – Dalam Islam ada suatu penyakit yang dapat menghilangkan amalan baik seorang hamba dan penyakit itu dikenal dengan penyakit hati. Jika, penyakit hati tidak dihindari dan terus-menerus dilakukan, maka pahala kebaikan yang dimiliki oleh seorang hamba Muslim akan berkurang.

Penyakit hati dalam Islam cukup banyak dan salah satunya adalah riya’. Penyakit hati yang satu ini, bukan hanya dapat mengurangi pahala seorang Muslim saja, tetapi bisa juga membuat dirinya dijauhi oleh orang-orang terdekat.

Riya’ adalah penyakit hati yang harus dihindari karena dapat merusak amal kebaikan manusia. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang berbuat riya’ termasuk golongan orang yang celaka.

Riya’ termasuk salah satu sifat orang munafik. Sifat ini bertentangan dengan sifat orang yang beriman, yang senantiasa ikhlas dalam melakukan segala sesuatu. Orang yang berbuat riya’ tidak akan mendapat apapun atas kebaikan yang mereka kerjakan.

Pengertian Riya’

Riya’ berasal dari bahasa Arab ra’a-yara-ruyan-wa ru’yatan yang artinya melihat. Istilah riya’ adalah memperlihatkan diri kepada orang lain agar keberadaannya baik itu ucapan, tulisan, sikap, maupun amal perbuatannya supaya diketahui oleh orang lain. Sedangkan secara garis besar, arti riya’ adalah sebuah perbuatan pamer. Oleh karena itu, riya’ tergolong sebagai perbuatan yang bisa menyebabkan penyakit hati.

Secara bahasa, arti riya’ merupakan istilah yang berasal dari kata Arriyaa’u yang berarti memperlihatkan atau pamer. Riya’ juga dapat diartikan sebagai perbuatan memperlihatkan sesuatu, baik itu barang atau perbuatan baik dengan maksud agar dilihat orang lain ataupun mendapat pujian dari orang lain. Dalam agama Islam, perbuatan riya’ sendiri dibenci Allah SWT, karena perbuatan yang dilakukan tidak didasarkan dengan niat semata-mata hanya untuk Allah SWT.

Perlu diketahui bahwa Allah SWT membenci orang yang memiliki sikap riya’ dan mengharamkan perbuatan ini. Hal ini karena riya’ adalah salah satu perbuatan yang dapat menghapus amal baik seseorang. Selain itu, riya’ merupakan perbuatan yang digolongkan sebagai syirik kecil dan riya’ merupakan perbuatan yang bisa muncul karena ada niat dalam hati atau bisa juga dalam perbuatan.

Arti riya’ lainnya yaitu sikap yang muncul karena kurangnya pemahaman akan tujuan amal dan ibadah yang dilakukan. Riya’ yang merupakan salah satu penyakit hati, sehingga perilaku ini perlu dijauhi oleh setiap manusia. Hal ini perlu dilakukan agar diri sendiri terhindar dari penyakit hati.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa riya’ merupakan syirik kecil yang dibenci oleh Allah, sehingga apabila melakukannya dapat merusak ibadah atau mengurangi pahala. Selain itu, seseorang yang melakukan kebaikan didasari dengan niat riya’, maka kebaikan itu tidak bernilai di hadapan Allah.

Sifat riya’ muncul akibat seseorang kurang beriman kepada Allah, hari akhirat serta ketidakjujuran dalam menjalankan perintah agama. Sederhananya, orang yang riya’ adalah orang yang beribadah karena ingin dianggap sebagai orang yang taat pada agama oleh orang lain.

Orang yang berbuat riya’ termasuk golongan orang yang celaka. Menurut Imam Ali bin Abi Thalib, ciri-ciri orang riya’ terdapat dalam jiwa seseorang. Di antara ciri-ciri orang riya’ adalah malas jika seorang diri, giat jika di tengah-tengah orang banyak, tambah semangat beramal jika mendapatkan pujian, dan berkurang frekuensi amalannya jika mendapat celaan.

Jenis-jenis Riya’

Riya’ adalah penyakit hati yang perlu kita hindari. Riya’ sendiri memiliki dua jenis, yaitu riya’ kholish dan riya’ syirik. Berikut penjelasan lengkapnya.

Riya’ Kholish

Jenis riya’ yang pertama yaitu ada riya’ kholish. Jenis riya’ yang satu ini merupakan jenis riya’ yang pembuatannya memiliki tujuan untuk melakukan ibadah semata-mata hanya untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari manusia.

Riya’ ini juga terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

a. Riya’ Badan

Riya’ badan ini biasanya dilakukan dengan memamerkan tubuh langsing dengan alasan karena kita rajin melakukan puasa.

b. Riya’ Pakaian

Riya’ pakaian contohnya saat kita mengenakan hijab panjang hanya karena untuk mendapatkan penilaian atau dianggap sebagai orang alim oleh orang lain. Selain itu, mereka akan menundukkan kepala ketika berjalan, bersikap tenang dalam bergerak, menampakan bekas sujud pada jidatnya, mengenakan pakaian yang kasar dan tidak membersihkannya serta membiarkannya baju robek dan memakai pakaian yang bertambal.

Dari penampilannya tersebut ia ingin terlihat seperti orang alim dan agar banyak orang yang berbelas kasih kepadanya. Tidak hanya itu, ada juga yang selalu menggunakan barang-barang mewah dan branded agar mendapatkan pujian orang lain bahwa Ia seorang yang kaya raya.

c. Riya’ Ucapan

Riya’ ucapan biasanya dilakukan dengan membaca Al-Qur’an dengan suara yang merdu dan fasih di hadapan orang hanya karena ingin dipuji saja. Hatinya tidak ikhlas dalam membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an melainkan hanya untuk mendapatkan pujian manusia.

Riya’ dengan ucapan bisa juga dilakukan oleh para pemberi nasihat. Mereka biasanya akan menghafal suatu ayat maupun ilmu agar dia pandai berbicara, berdebat, dan berdiskusi atau untuk memuji dirinya sendiri dan mempersiapkan diskusi lainnya.

Selain itu, dengan mengucapkan kata-kata bijak dan menggerakkan bibir saat berdzikir di hadapan orang banyak, menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar di hadapan khalayak.

Perbuatan riya’ ini bisa juga ditunjukkan dengan menampakkan marah atas perbuatan maksiat, menampakan penyesalan karena orang lain berbuat dosa, melemahkan suara ketika berbicara, dan melunakkan suara ketika membaca Al-Quran untuk menunjukkan rasa takut dan sedih.

d. Riya’ Perbuatan

Riya’ perbuatan ini biasanya dilakukan pada saat shalat dengan menampakan kekhusyukan saat melakukan shalat, berlama-lama saat berdiri, sujud, ruku’, dan sejenisnya.

Hal itu juga dilakukan ketika berpuasa, haji, dan pada saat mengeluarkan zakat, infak, maupun sedekah. Perbuatan tersebut adalah perbuatan baik, ternyata perbuatan baik pun bisa terjerumus menjadi riya’ karena niat yang salah. Oleh sebab itu, sebagai umat Islam, kita harus berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perbuatan riya’.

Riya’ Syirik

Riya’ adalah perbuatan yang bisa muncul dalam bentuk niat dalam hati atau dalam sebuah perbuatan. Riya’ adalah sikap yang muncul karena kurangnya pemahaman akan tujuan amal dan ibadah yang dilakukan.

Sementara itu, riya’ syirik atau riya’ niat adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan niat untuk menjalankan perintah Allah SWT, tetapi juga dilandasi dengan niat agar mendapat perhatian dan pujian dari manusia sekaligus. Hal ini biasanya dilakukan dengan memfoto kegiatan ibadah atau perbuatan baik, yang kemudian diunggah di media sosial. Namun demikian, tidak selamanya aksi “pamer” kebaikan di media sosial tergolong riya’, asal niatnya memang tidak dimaksudkan untuk itu.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *