Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 17 June 2023

Majapahit Runtuh Bukan karena (Diserang Kerajaan) Islam


islamindonesia.id – Masih ada anggapan bahwa runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh Islam.

Meskipun memang harus diakui bahwa ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama Islam sudah mulai memasuki Nusantara.

Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara.

Pada tahun 1419 Masehi di Tuban, Jawa Timur sudah berdiam para saudagar Islam. Pada paruh kedua abad ke-15, daerah-daerah pesisir Jawa Tengah dan Timur sudah dikuasai raja-raja kecil beragama Islam.

Adipati Unus telah menjadi penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 Masehi.

Berdirinya beberapa kerajaan Islam di atas adalah fakta sejarah. Akan tetapi, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Islam menghancurkan Kerajaan Majapahit.

Menurut Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Dhramagandul, Majapahit ditaklukkan oleh Kesultanan Demak (Soejono & Leirissa, 2010).

Menurut Acri (2021), jatuhnya Majapahit berada di tangan Muslim pada abad 15 Masehi.

Dari beberapa pendapat itu, seolah-olah Islam dianggap menghancurkan Kerajaan Majapahit. Padahal, kenyataannya tidak begitu.

Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan disebabkan oleh faktor-faktor non-Islam. Faktor-faktor apakah itu?

Mari kita telusuri pendapat-pendapat dari beberapa pakar di bawah ini.

Majapahit runtuh, bukan disebabkan oleh perang agama, tapi digerogoti oleh kuatnya penguasa-penguasa bawahannya yang ada di pesisir utara Jawa (Van Leur, 1983, halaman 168).

Para penguasa pelabuhan di pesisir utara Jawa menjadi semakin kuat dan melepaskan diri dari ikatan Majapahit. Itulah yang mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Majapahit atau disintegrasinya Majapahit (Cady, 1964, halaman 169).

Kerajaan Majapahit memupus dengan sendirinya, setelah Gajah Mada meninggal (Vlekke, 2022, halaman 75).

Setelah Raja Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 Masehi, bagian-bagian kerajaannya satu demi satu melepaskan diri.

Terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 Masehi, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana.

Tahun 1478 Masehi dianggap sebagai keruntuhan Majapahit berdasarkan sengkalan ”sirna ilang krtaning bhumi” yang terpahatkan di Mesjid Demak.

Sengkalan tersebut menunjukkan angka tahun 1400 Saka (=1478 Masehi).

Kemunduran Majapahit juga disebabkan oleh bencana alam dan pendangkalan Kali Brantas (Sartono dan Bandono, 1998).

Letusan-letusan Gunung Kelud selanjutnya ataupun erosi setelah letusan, dapat menjadi penutup/penimbun bangunan yang rendah (Candi Tikus), Segaran, maupun fondasi-fondasi yang dibentuk kemudian.

Sekali lagi, apa yang disajikan dalam Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Dhramagandul, bahwa Majapahit ditaklukkan oleh Kesultanan Demak adalah tidak bisa sepenuhnya diverifikasi.

Dengan kalimat lain, hipotesis yang menyatakan bahwa Kerajaan Majapahit hancur karena Islam adalah tidak terbukti.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *