Satu Islam Untuk Semua

Monday, 29 May 2023

Jika Rezeki Sudah Diatur Allah, Untuk Apa Bekerja Susah Payah?


islamindonesia.id – Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya, namun Allah tetap memerintahkan makhluk-Nya untuk berusaha dan berdoa. Karena kita tidak akan pernah tahu sebuah takdir hingga takdir itu terjadi. Maka sebagai seorang Muslim diwajibkan untuk berusaha dan bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal kebaikan untuk menyambut takdir kita, karena kita akan dipermudah menuju takdir tersebut.

Dalam sebuah hadis yang panjang para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang permasalahan ini.

“Wahai Rasulullah! Kalau begitu (jika takdir rezeki sudah diatur) apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?”

Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara.”

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: “Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara.” (HR Muslim)

Hadis di atas menunjukan bahwa setiap Muslim diperintahkan untuk berusaha mendapatkan rezeki. Hal tersebut karena takdir seorang hamba akan mengarah sesuai dengan apa yang ia perbuat.

Lalu mengapa Allah tidak melapangkan rezeki yang sebesar-sebesarnya bagi seluruh umat manusia?

Setiap orang memiliki kadar rezeki yang berbeda-beda. Ada seseorang yang memiliki harta berlimpah, kesehatan dan keluarga yang harmonis. Namun ada juga orang yang tidak memiliki salah satunya, bahkan ada yang tidak memiliki itu semua.

Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui, dan Ia menakdirkan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah mengetahui atas apa yang Ia berikan kepada hamba-Nya.

Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuraa:27)

Sebagai seorang hamba hendaklah kita bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Apa yang kita miliki bisa jadi itu yang terbaik untuk kita namun kita tidak menyadarinya.

Sebaliknya, bisa jadi apa yang tidak kita miliki itu bisa mendatangkan keburukan bagi kita, dan sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terbaik untuk hamba-Nya.

Allah menjadikan rezeki setiap makhluk-Nya berbeda-beda bukan tanpa tujuan. Hal tersebut sebagai ujian bagi makhluk-Nya untuk melihat siapa di antara mereka yang lebih baik amalnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Allah menjelaskan dalam ayat berikut: “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk:2)

Kemudian, bagaimana mereka yang rezekinya “sedikit” mesti bersikap?

Ketahuilah bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih. Ia mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Bila seringkali seseorang mengeluh karena merasa rezeki yang didapatnya sangat sedikit, ketahuilah bahwa hal tersebut bisa jadi karena ujian dari Allah. Tentu jika mereka menjalaninya dengan sabar, maka akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah pada hari akhir nanti.

Di antara hikmah lainnya bagi seseorang yang rezekinya “sedikit” adalah dimudahkannya hisab di akhirat nanti. Bisa jadi itu adalah bentuk pertolongan Allah agar nasibnya beruntung di alam yang abadi.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *