Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 16 April 2023

Jawaban Buya Hamka Saat Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya


islamindonesia.id – Suatu hari di tahun 1975, Buya Hamka pernah ditanya soal perbedaan waktu Iduladha di Indonesia dengan negara Arab Saudi.

Waktu itu, Departemen Agama memutuskan Hari Raya Iduladha 1395 H, jatuh pada Sabtu 13 Desember 1975. Tiba-tiba Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta menyiarkan bahwa Iduladha jatuh hari Jumat, 12 Desember 1975.

Perbedaan itu mengakibatkan terjadinya dua kubu di masyarakat. Ada golongan yang menganjurkan agar Shalat Iduladha dilaksanakan pada Jumat sebab sudah wukuf pada Kamis. Ada yang berkeras mempertahankan keputusan semula, yaitu shalat Hari Raya Haji hari Sabtu, 13 Desember 1975, sesuai keputusan Departemen Agama setelah mendengar pertimbangan dari pimpinan majelis ulama dan ahli-ahli hisab dan rukyah.

Dalam buku 1001 Soal Kehidupan yang ditulisnya, Hamka mengawali jawaban dengan mengatakan, jika bersatu permulaan puasa, Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha di seluruh dunia Islam, sehingga sama puasa kaum Muslimin, sama berbuka dan sama Hari Raya Haji, adalah satu hal yang baik sekali.

Apalagi pada zaman sekarang dengan adanya alat-alat telekomunikasi yang cepat dapat menyampaikan berita di seluruh dunia, hal yang seperti itu mungkin bisa dicapai. Itulah sebabnya, jumhur ulama memandang persatuan umat dalam mengerjakan ibadah puasa dan hari raya adalah sangat dituntut.

“Agama itu mudah,” tulis Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) dalam bukunya yang diterbitkan oleh Gema Insani 2016.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *