Satu Islam Untuk Semua

Friday, 24 March 2023

Gus Baha: Hargai Perasaan Orang, Jangan Mencela Mereka yang Tak Shalat Tarawih


islamindonesia.id – Shalat Tarawih pertama di bulan Ramadhan 1444 H telah dilaksanakan umat Islam pada malam 22 Maret 2023.

Shalat tarawih merupakan salah satu amalan Sunah di bulan Ramadhan. Bagi sebagian kalangan kaum Muslimin, seolah-olah ada yang terasa kurang jika pada bulan Ramadhan mereka tidak melaksanakan Shalat Tarawih.

Oleh sebab itu biasanya di permulaan bulan Ramadhan, umat Muslim berbondong-bondong melaksanakan Shalat Tarawih di masjid atau mushala. Hal ini dilakukan agar Shalat Tarawih lebih mudah dijalankan secara berjemaah.

Namun tahukah Anda, mengapa seorang ulama tawadhu sekaliber Gus Baha, justru lebih memilih jarang Shalat Tarawih full di masjid? Di antara jawabannya adalah: karena ternyata Gus Baha memiliki amalan spesial di bulan Ramadhan.

“Saya belum pernah Shalat Tarawih Ramadhan 30 hari full sampai sekarang,” ungkap Gus Baha dalam salah satu video viral di media sosial.

Meski mengaku bahwa dirinya jarang melaksanakan Shalat Tarawih full selama 30 hari di bulan Ramadhan, “Tapi jangan ditiru. Orang-orang yakin bukan karena Gus Baha itu benci dengan Tarawih,” lanjut Gus Baha dalam penjelasannya.

Itulah sebabnya Gus Baha tak pernah sembunyi-sembunyi ketika tidak melaksanakan Shalat Tarawih secara full 30 hari. Karena alasan Gus Baha tidak melaksanakan Shalat Tarawih full sebulan penuh justru demi mengikuti Sunah Rasulullah s.a.w. Menurut Gus Baha, Rasulullah s.a.w memang tidak pernah melaksanakan Shalat Tarawih sebulan penuh pada saat bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan karena ditakutkan bahwa pelaksanakan Shalat Tarawih dianggap suatu hal yang wajib.

“Tapi kalau kamu meniru lalu menyesal, ‘Ramadhan sekali kok Tarawih bolong’. Lah ya kamu qadha’i tarawih sendiri, menghadap Tuhan jam 3 atau 4 malam,” jelas Gus Baha lebih lanjut.

Jadi, meski tidak melaksanakan Shalat Tarawih secara penuh, tetapi Gus Baha mencontohkan untuk menjalankan shalat malam, baik tahajud maupun shalat lainnya.

“Itu rahasia kenapa Nabi s.a.w kok hanya Tarawih sampai hari ke-6. Selanjutnya tidak ikut Tarawih tapi shalat di kediaman beliau,” tutur Gus Baha.

Oleh sebab itu, Gus Baha mengingatkan kaum Muslimin untuk tidak mudah menghakimi seseorang yang tidak melaksanakan Shalat Tarawih. Karena amalan di bulan Ramadhan itu yang mengetahui hanya dirinya sendiri dan Allah SWT.

“Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam. Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan: ‘Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok gak Shalat Tarawih di masjid berjamaah’,” pesan Gus Baha.

“Itu namanya tidak menghargai perasaan orang. Di luar sana itu, ada Satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin Tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja. Tarawih itu Sunah, sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang utama.”

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *