Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 19 April 2023

Begini Cara Nabi Rayakan Idulfitri


islamindonesia.id – Bagaimana cara Nabi Muhammad s.a.w merayakan lebaran Idulfitri?  Merujuk pada buku How Did Ths Prophet and His Companion Celebrate Eid?, disebutkan bahwa Rasulullah dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan Hari Raya Idulfitri pada tahun kedua hijriah atau 624 Masehi atau usai Perang Badar.

Pertama, diriwayatkan bahwa Rasulullah mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan sampai pagi hari pada 1 Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185: “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan nama Allah) atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu. Semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.

Kedua, memakai pakaian terbaik pada Hari Raya Idulfitri. Nabi Muhammad mandi, memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Kisah ini terekam dalam hadis yang diriwayatkan Al Hakim.

Ketiga, makan sebelum salat Idulfitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah Hari Raya Idulfitri. Maka dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada Hari Raya Idulfitri itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.

Sebelum salat Idulfitri atau Id, Rasulullah biasa menyantap kurma dengan jumlah yang ganjil yaitu 3, 5 atau 7. Dalam sebuah hadis disebutkan pada waktu lebaran, Nabi Muhammad tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.

Keempat, salat Id. Rasulullah menunaikan salat Id bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat diadakannya salat Id.

Nabi Muhammad juga mengakhirkan pelaksanaan salat Id, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar 2 meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam punya waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.

Kelima, mendatangi tempat keramaian.

Keenam, mengunjungi rumah sahabat. Tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat Hari Raya Idulfitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Saat lebaran tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya.

Pada kesempatan ini Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain, sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *