Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 08 June 2023

12 Intisari Khotbah Nabi Saat Haji Wada’


islamindonesia.id – Pada hari Jumat 9 Zulhijah ketika Haji Wada Nabi Muhammad s.a.w menyampaikan khobahnya yang terakhir.  Sebagian ulama menyebutkan bahwa khotbah beliau (Khotbah Wada’) itu merupakan deklarasi hak-hak asasi manusia yang pertama. 

Berikut untaian kalimat yang disampaikan Rasulullah pada awal khotbahnya di hadapan 140 ribu jemaah kala itu:

“Wahai sekalian manusia! Dengarkanlah baik-baik dan perhatikan apa yang akan aku sampaikan dalam khotbah ini, karena aku akan memaparkan beberapa hal yang teramat penting, sedangkan aku tidak tahu apakah di tahun yang akan datang aku masih bisa bersama kalian di tempat ini, dalam suasana seperti ini. Jangan-jangan aku tak bisa bertemu kalian lagi setelah tahun ini.”

Sejarah mencatat bahwa di tengah-tengah khotbahnya, sering sekali beliau menyelipkan kata-kata, “Ingat! Apakah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!” Dan beliau juga meminta agar para sahabat yang hadir pada hari itu menyampaikan intisari khotbahnya kepada orang-orang yang tidak hadir.

Berikut ini 12 inti atau pokok-pokok khotbah Rasulullah tersebut.

1.  Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian adalah mulia. Kehormatan diri kalian terpelihara (haram bagi orang lain) sampai kalian menemui Tuhan, dan suci sebagaimana sucinya hari ini (Arafah) sebagaimana sucinya bulan ini (Zulhijjah), dan seperti sucinya negeri ini (tanah Haram Makkah) dan sekitarnya. 

2. Barangsiapa memegang amanah di antara kalian, maka hendaknya mengembalikan amanah itu kepada pemiliknya yang berhak. 

3. Ingatlah! Segala macam amalan dan taradisi jahiliyah telah berada di bawah telapak kakiku (telah kuhapus seluruhnya), yang tak sesuai dengan syariat Islam.

4. Tuntutan utang darah yang terjadi di zaman Jahiliyah sebelum Islam telah diampuni. Dan tuntutan darah yang aku batalkan untuk pertama kalinya adalah darah Amir bin Rabiah bin al-Harits yang disusukan oleh Bani Sa’ad kemudian dibunuh oleh Hizail. 

5. Riba (rente) adalah satu sistem ekonomi yang diharamkan Allah dan aku memulainya dengan membatalkannya atau menghapuskan riba yang akan diterima oleh pamanku sendiri yaitu Abbas bin Abdul Muthalib. 

6. Bertawakallah kepada Allah SWT dalam hal berkaitan dengan urusan wanita. Sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai amanat dari Allah SWT dan mereka telah dihalalkan buat kalian dengan kalimat Allah. Istri-istri kalian mempunyai hak terhadap kalian, sebagaimana juga kalian mempunyai hak terhadap mereka. Oleh karenanya hanya kalian yang diperkenankan tidur bersama mereka dan menyentuh ranjangnya, dan mereka tidak boleh memasukkan seseorang yang tidak kalian sukai ke rumah kalian, kecuali atas izin kalian.

7. Semua orang Mukmin itu bersaudara, oleh karena itu tidak halal bagi seorang Mukmin mengambil harta orang lain kecuali setelah mendapat pembenaran dari pemiliknya.

8. Sepeninggalanku, janganlah kalian menjadi kafir lagi, di mana sebagian di antara kalian memerangi sebagian yang lain. Aku tinggalkan untuk kalian dua buah pusaka yang jika kalian tetap berpegang teguh pada keduanya, kalian tidak akan pernah sesat untuk selama-lamanya, yaitu Al-Qur’an dan Ahlulbaitku.

9. Sesungguhnya setelah aku tidak ada lagi nabi, dan sesudah kalian juga tidak ada lagi umat. Oleh sebab itu, aku berpesan kepada kalian agar tetap menyembah Allah SWT, Tuhan kalian, mendirikan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, membayar zakat dengan ikhlas, dan mengerjakan haji di Baitullah, nicaya kalian masuk surga. 

10. Tuhan kalian adalah satu Yang Mahaesa, kakek kalian juga satu, karena kalian berasal dari Adam dan Adam telah Allah ciptakan dari tanah. Orang yang paling baik atau mulia di antara kalian ialah yang paling bertakwa kepada Allah.  Tidak ada keistimewaan bagi orang Arab atau bangsa yang bukan Arab (Ajam), kecuali dengan takwa. 

11. Allah telah menentukan dan menetapkan hak menerima pusaka bagi keluarga yang meninggal dunia. Oleh karenanya, tidak boleh berwasiat bagi penerima waris.  Sesungguhnya laknat Allah bagi seorang yang (mengakui menisbatkan) diri bapak kepada yang bukan bapaknya, juga laknat dari malaikat dan seluruh manusia. 

12. Kemudian pada waktunya kelak, kamu semua akan ditanya tentang aku. Apa jawaban kalian? (Dengan gemuruh jemaah serentak menjawab: “Kami bersaksi bahwa engkau Ya Rasulullah s.a.w telah menyampaikan dan menyempurnakan risalahmu.”

Kemudian baginda Rasulullah s.a.w mengangkat tangannya ke langit seraya berseru: “Ya Allah saksikanlah!” Rasulullah s.a.w mengulangi ucapan itu sebanyak 3 kali.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *