Tips Mengatasi Kemarahan Menurut Imam Al-Ghazali

islamindonesia.id – Tips Mengatasi Kemarahan Menurut Imam Al-Ghazali

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, atau biasa disebut Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya Ulum al-Din, memberikan tipsnya untuk mengatasi kemarahan:

Ketika engkau marah katakanlah, “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim (Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).” Nabi memerintahkan kita untuk mengatakan demikian. Beliau juga mengucapkan ini pada saat kemarahannya.

Ketika Aisyah marah, dia meraihnya dengan lembut dan berkata, “Wahai Aisyah sayang, katakanlah, ‘Ya Allah, Engkau adalah Tuhan Nabiku, Muhammad, ampunilah dosa-dosaku dan singkirkan amarah dari hatiku dan selamatkan aku dari kesesatan.’.”

Ini bagus.

Jika kemarahan tidak hilang dengan cara seperti ini, engkau mesti duduk jika sedang berdiri, berbaring jika engkau sedang duduk dan mendekati bumi, sebagaimana engkau telah diciptakan dari bumi. Jadi buatlah dirimu tenang seperti bumi. Kemarahan disebabkan oleh panas dan cara mengatasinya adalah dengan berbaring di tanah dan membuat tubuh tenang dan dingin.

Nabi berkata, “Kemarahan adalah batu bara yang menyala. Itu membakar hati. Apakah engkau tidak melihat alismu melebar dan matamu memerah? Jadi ketika salah satu dari engkau merasa seperti itu, biarkan dia duduk jika berdiri, dan berbaring jika duduk. Jika kemarahan masih tidak hilang, lakukanlah wudhu dengan air dingin atau mandi, seolah-olah (kemarahan) tidak dapat dipadamkan tanpa air.”

Nabi berkata, “Ketika ada dari kalian yang marah, biarkan dia berwudhu dengan air karena kemarahan muncul dari api.”

Dalam riwayat lain kemarahan dikatakan berasal dari iblis, dan iblis terbuat dari api. Api bisa padam dengan air. Jadi, ketika siapa pun di antara kalian marah, hendaklah dia berwudhu.

Dia (nabi) berkata, “Ketika engkau marah, diamlah.”

PH/IslamIndonesia/Sumber: Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din Vol.3 (Karachi: Darul-Ishaat, 1993), hlm 134-135.