Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 02 July 2023

Tips dari Imam Al-Ghazali untuk Mereka yang Sulit Menghindari Maksiat


islamindonesia.id – Imam Al-Ghazali menawarkan tips bagi seseorang yang menyadari perbuatan maksiatnya, namun tak mampu menghindarinya. Al-Ghazali memberikan jalan kepada orang yang seringkali tidak berdaya untuk melepaskan diri dari maksiat sehingga ia terus mengulang perbuatan terlarang tersebut.

Imam Al-Ghazali menganjurkan setiap orang untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Ia berpesan kepada terutama orang yang berat atau mengalami kesulitan untuk berhenti dari perbuatan maksiatnya agar tidak berhenti melakukan muhasabah atau introspeksi diri.

Menurut Al-Ghazali, muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah awal dan terus-menerus yang harus dilakukan. Muhasabah atau introspeksi diri perlu ditingkatkan oleh orang yang tidak jera dari perbuatan maksiat meski berkeinginan untuk berhenti.


Bagi mereka yang ingin berhenti dari perbuatan maksiat tetapi terus terjerembab dalam kubangan dosa yang sama, Imam Al-Ghazali menganjurkan agar mereka meningkatkan dan menjaga muhasabah atau introspeksi diri.

“Setiap kali selesai bermuhasabah atau berintrospeksi diri, dan dirinya tidak juga selamat dari perbuatan maksiat serta pelanggaran kelalaian pada hak Allah, maka ia seyogianya tidak melepas liar dirinya. Jika ia membiarlepaskan dirinya, niscaya ia akan semakin ringan dalam bermaksiat; dirinya merasa nyaman dengan kemaksiatan; dan ia makin sulit meninggalkannya. Itu juga yang menjadi sebab kebinasaannya.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin)

Imam Al-Ghazali menganjurkan mereka untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri setiap waktu, bahkan di setiap tarikan napas, serta setiap kali perbuatan maksiat lahir dan batinnya dilakukan.

Lebih lanjut, Imam Al-Ghazali mengajak orang yang tidak juga berhenti dari maksiat untuk membayangkan pada setiap kali berbuat maksiat sebuah batu dilemparkan ke rumahnya. Bukankah dalam waktu singkat saja rumah itu akan penuh oleh batu? Tetapi banyak orang yang terus-menerus mengulangi perbuatan maksiatnya memandang remeh maksiat. Sedangkan kedua malaikat pencatat amal tidak pernah akan lalai.

“Allah mencatat amal perbuatan itu, sedangkan mereka telah melupakannya. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS, Al-Mujadilah: 6)

Bagi mereka yang ingin berhenti dari perbuatan maksiat tetapi tidak berdaya untuk menghentikan perbuatan maksiatnya, Imam Al-Ghazali menganjurkan agar mereka menghukum dirinya.

Jika mengonsumsi sesuap makanan syubhat, kata Imam Al-Ghazali, mereka harus menghukumnya dengan lapar dalam jangka waktu tertentu. Jika sempat memandang lawan jenis yang bukan mahram, maka mereka dapat menutup sementara waktu matanya sebagai bentuk sanksi. Demikian juga berlaku pemberian sanksi bagi anggota tubuh lainnya.

Imam Al-Ghazali menawarkan tips ini bagi mereka yang sulit berhenti dari perbuatan maksiatnya. Demikian, kata Imam Al-Ghazali, jalan yang ditempuh orang-orang saleh terdahulu yang menaruh perhatian pada kehidupan akhiratnya.

EH/Islam Indonesia 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *