Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 02 October 2019

“Tak Ada Sufi Memandang Remeh Syariat”


islamindonesia.id-“Tak Ada Sufi Memandang Remeh Syariat”

Peneliti filsafat Islam dan tasawuf, Ammar Fauzi, mengatakan, hukum syariat merupakan bagian dari komitmen orang-orang yang meniti suluk dalam dunia tasawuf. Tanpa syariat, mereka tak mungkin mencapai hakikat.

“Jadi, saya kira tidak ada seorang sufi yang menganggap enteng hukum-hukum syariat,” kata penulis “Agnoseology in Islamic Mysticism” ini seperti direkam dalam kanal Youtube Nurwala, 25 September.

Ia bilang, seorang sufi membutuhkan tangga untuk memetik buah hakikat tertinggi. Walaupun telah menjangkau buah hakikat, misalnya, sang sufi tetap harus bertahan di atas tangga.

Jika orang yang meniti suluk tapi melepaskan atau bahkan membuang tangganya, ia akan jatuh sehingga membuatnya semakin jauh dari buah hakikat. “Selama kita menjangkau hakikat, selama itu pula kita memerlukan tangga,” katanya.

Tangga dalam analogi di atas merupakan simbol dari syariat. Seorang yang ingin mencapai hakikat, ia mesti meniti dan menaiki setiap anak tangga dengan tarikat atau pengolahan jiwa.

Oleh sebab itu, kata Ammar mengutip sufi masyhur Muhyiddin Ibnu Arabi, “Apa yang aku tuangkan adalah hasil dari meniti syariat Nabi Muhammad yang suci. Sehingga, aku tetap terikat dan mengikatkan diri.”

YS/Islamindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *