Satu Islam Untuk Semua

Monday, 16 September 2019

Tafsir Hadis “Kita Kembali dari Jihad Kecil Menuju Jihad yang Besar” oleh Jalaluddin Rumi


islamindonesia.id – Tafsir Hadis “Kita Kembali dari Jihad Kecil Menuju Jihad yang Besar” oleh Jalaluddin Rumi

Wahai para raja, kami telah membunuh musuh di luar,

Musuh yang lebih buruk masih ada bagi kita di dalam,

Otakmu tidak tahu cara membunuh musuh ini:

Seekor kelinci tidak dapat membuat singa dalam diri ini menjadi rendah!

Diri ini adalah neraka, seekor naga yang ingin celaka,

Lautan tidak dapat mendinginkannya atau membuatnya tetap tenang:

Aku telah meminum tujuh lautan, sepenuhnya basah kuyup,

Rasa haus pembakar manusia itu masih belum padam!

Orang-orang kafir, yang hatinya keras seperti batu,

Memasuki api ini, dipermalukan, dengan jeritan dan rintihan,

Tapi neraka tidak puas dengan makanan seperti itu sama sekali,

Setidaknya sampai Tuhan akhirnya menyeru:

‘Apakah engkau sudah kenyang?’ Sang pelahap menjawab, ‘Tidak!

Tidak bisakah engkau melihat dari situlah apiku menyala!’

Itu membuat dunia menjadi terpotong, menelannya,

Kemudian berteriak, ‘Apakah tidak ada gigitan yang lainnya lagi?’

Allah telah menjadikannya dari Ketidakberdayaan, sebelumnya

Jadilah! Dan terjadilah, membuatnya merasa kenyang sekali lagi.

Kedirian kita yang keras kepala adalah bagian dari neraka,

Bagian-bagiannya menunjukkan sifat keseluruhannya dengan baik,

Adalah Allah yang harus berurusan dengan pukulan mematikan––

Siapa lagi yang dapat menarik tali untuk menembakkan busur ini?

Panah yang lurus hanya akan tunduk kepada Allah,

Busurmu memiliki panah yang bengkok, tertekuk, dan terbelah:

Untuk meninggalkan busur panah haruslah lurus,

Ini kemudian tidak akan gagal untuk meluncur dan menembus.

Ketika dari pertarungan luar aku berbalik

Perang di dalam jiwa kita adalah apa yang telah aku temukan:

‘Jihad kecil yang kita miliki baru saja kita tinggalkan’

Untuk jihad dengan jenis lain yang jauh lebih besar;

Kekuatan dari Allah adalah apa yang aku rindukan untuk menang

Yang dapat mencerabut Gunung Qaf hanya dengan jarum,

Jangan melebih-lebihkan singa yang dapat membunuh!

Orang yang dapat mengalahkan dirinya tetaplah lebih kuat.

PH/IslamIndonesia/Sumber: Jalal al-Din Rumi, Masnavi (Oxford University Press: New York, 2004), hlm 86-87/Foto Fitur: doriano/Deviant Art

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *