Satu Islam Untuk Semua

Monday, 16 March 2020

Pandangan Imam Al-Ghazali tentang Hidup Menjauh dari Masyarakat


islamindonesia.id – Pandangan Imam Al-Ghazali tentang Hidup Menjauh dari Masyarakat

Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulum al-Din berpendapat dan memperbolehkan seseorang untuk hidup bermasyarakat atau pun hidup menyepi dan menjauh dari masyarakat. Pasalnya, dia sendiri di dalam hidupnya pernah mengalami keduanya.

Khusus mengenai hidup menyepi, Imam al-Ghazali memaparkan enam manfaat yang dapat diperoleh darinya. Berikut ini adalah rangkuman dari penjelasan beliau:

Menjauh dari masyarakat itu dapat menjadi baik atau pun buruk, tergantung kepada keadaan masing-masing orang. Itu baik untuk sebagian orang dan buruk bagi sebagian orang. Manfaat menyepi adalah sebagai berikut: Manfaatnya bersifat duniawi atau pun agamawi.

Manfaat yang diperoleh dari menyepi adalah membenamkan diri dalam pengabdian ilahi, mendapatkan kenikmatan dari perenungan atau pemikiran keagamaan, dan terbebasnya dari dosa-dosa yang terlarang seperti riya, gibah, berteman dengan pendosa dan pelanggar aturan.

Manfaat duniawinya adalah seseorang dapat melakukan hal-hal duniawi dengan pikiran yang damai.

Dengan demikian ada enam manfaat dari hidup menyepi:

1. Seseorang bisa mendapatkan waktu luang yang cukup untuk pengabdian kepada ilahi dan merenung secara mendalam akan kemuliaan Allah. Renungan terbesar atas hal-hal ilahi adalah atas ciptaan Allah yang luar biasa dan tentang kedaulatan dan kuasa-Nya. Jika hidup dalam suatu masyarakat, manfaat seperti ini tidak akan dapat diperoleh.

2. Dengan menyepi, seseorang bisa mendapatkan kebebasan dari dosa-dosa yang dilakukan apabila hidup dalam suatu masyarakat seperti bergibah atau mendengar gibahan, riya, mencari hiburan dari perbuatan buruk…. (dan contoh-contoh lainnya).

3. Manfaat ketiga dari kesendirian adalah mendapatkan kebebasan dari pertengkaran dan perselisihan dan untuk menyelamatkan diri dari pembicaraan-pembicaraan yang tidak berguna.

4. Seseorang dapat menyelamatkan dirinya dari gangguan orang-orang jika hidup menyepi. Hazrat Umar (bin Khattab) berkata, “Kesendirian lebih baik daripada teman yang buruk.”

5. Manfaat kelima adalah harapan orang-orang darimu dan harapanmu terhadap orang-orang akan hilang jika hidup menyepi, karena tidak mungkin untuk menyenangkan semua orang. Jadi lebih baik tetap sibuk memperbaiki karakter dan perilaku diri sendiri.

6. Jika orang pemalas dan orang bodoh memilih hidup menyepi, mereka (masyarakat) akan mendapatkan kemanan dari kebodohan dan karakter yang keji. Bertemu dengan seseorang yang pemalas bagaikan kehilangan penglihatan.

Imam Syafii berkata, “Jika aku duduk di samping seorang yang pemalas, bagian tubuhku yang berada di dekat lelaki yang pemalas itu membebaniku.”

*Dikutip dari Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din Vol.2 (Karachi: Darul-Ishaat, 1993), hlm 141-146.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: BBC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *