Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 01 March 2023

Memahami Makna Khauf Menurut Al-Ghazali, Al-Manzur dan Al-Asfahani


islamindonesia.id – Dalam ilmu tasawuf, Imam Al-Ghazali mengartikan “khauf” sebagai ‘rasa sakit dalam hati karena khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak disenangi di masa sekarang’.

Al-Ghazali juga membagi khauf ke dalam beberapa derajat dan tingkatan.

Tiga Tingkatan Khauf

Menurut Al-Ghazali, khauf terdiri dari tiga tingkatan atau tiga derajat, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Tingkatan Qasir (pendek), yaitu khauf seperti kelembutan perasaan yang dimiliki wanita, perasaan ini seringkali dirasakan tatkala mendengarkan ayat-ayat Allah dibacakan.

2. Tingkatan Mufrith (yang berlebihan), yaitu khauf yang sangat kuat dan melebihi batas kewajaran dan putus asa. Khauf pada tingkatan ini menyebabkan hilangnya kendali akal dan bahkan kematian, khauf ini juga dicela karena membuat manusia tidak bisa beramal.

3. Tingkatan Mu’tadil (sedang), yaitu tingkat khauf yang sangat terpuji, ia berada di antara khauf Qasir dan khauf Mufrith.

Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Al-Ghazali juga membagi khauf ke dalam tiga tingkatan, yaitu:

1. Khauf al-awam (takutnya orang awam, yaitu takut akan hukuman dan keterlambatan pahala.

2. Khauf al-khasah (takutnya orang khusus), yaitu takut akan keterlambatan teguran.

3. Khauf al-khasah al-khasah (takutnya orang yang paling khusus), yaitu takut akan ketertutupan dengan nampaknya keburukan budi pekerti.

Hakikat Khauf

Khauf adalah ibadah hati. Tidak dibenarkan khauf ini kecuali kepada Allah SWT. Khauf adalah syarat pembuktian keimanan seseorang. Apabila khauf kepada Allah SWT berkurang dalam diri seseorang, maka ini sebagai tanda mulai berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Rabb-Nya, sebab orang yang paling tahu tentang Allah adalah orang yang paling takut kepada-Nya.

Rasa khauf akan muncul dengan sebab beberapa hal, di antaranya: pertama, bila seorang hamba mengetahui dan menyakini hal-hal yang tergolong pelanggaran dan dosa-dosanya serta kejelekan-kejelekannya. Kedua, pembenarannya akan adanya ancaman Allah SWT, bahwa Allah SWT akan menyiapkan siksa atas segala kemaksiatan. Ketiga, dia mengetahui akan adanya kemungkinan penghalang antara dirinya dan taubatnya.

Makna Dasar Khauf

Dalam Mu’jam Mufradat Alfaz Al-Qur’an, Al-Asfahani mengatakan bahwa khauf dalam ketakutan atau suatu hal yang sudah diduga atau sudah diketahui dengan pasti, atau takut karena lemahnya orang yang takut itu, meskipun yang ditakuti adalah hal sepele.

Lawan kata dari khauf adalah rasa aman. Ungkapan khauf bisa digunakan dalam urusan duniawiyah dan ukhrawiyah.

Sedangkan Ibnu Manzur mengatakan dalam kitabnya yang berjudul Lisan al-A’rab bahwa khauf adalah kondisi (bisikan) kejiwaan yang timbul sebagai akibat dari dugaan akan munculnya sesuatu yang dibenci atau hilangnya sesuatu yang disenangi. Jadi makna dasar dari khauf adalah sebuah perasaan yang muncul ketika mengetahui sesuatu yang buruk akan terjadi atau akan kehilangan sesuatu yang berharga.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *