Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 09 June 2015

KISAH – Raja Tua yang Tersadar


Suatu kali Sultan Mahmud memenjarakan seorang raja tua asal India yang kerajaannya berhasil dia taklukkan. Setelah agak lama di penjara, raja itu menemukan cahaya Allah dan menghatati rahmat-Nya. Dia pun kemudian menjadi seorang penggila Tuhan dan mengabaikan dunia.

Duduk sendiri di dalam gubuk kecilnya, raja ini menjadi begitu menyelami dunia perenungan dan kekhusyukan. Airmata kesedihan seperti selalu meleleh di pipinya. Hanya desah keluh kerinduan yang terdengar darinya—siang berganti malam dan malam berganti siang, semakin hebat juga tangis dan keluhnya.

Akhirnya Sultan Mahmud mendengar kejadian ini dan memanggilnya.

“Jangan menangis dan meratap,” katanya. “Tuan seorang raja dan aku akan memberi Tuan seratus kerajaan pengganti kerajaan Tuan yang telah hilang.”
“O Syah Alam,” jawab si raja tua itu, “aku tak meratapi kerajaan atau kemuliaanku yang hilang.

Sambil menghela nafas panjang, raja tua itu bergumam, “Aku menangis karena pada hari kebangkitan kelak, Allah, Pemilik segala keagungan, akan berkata padaku, ‘O orang yang tak setia, kautaburkan pada-Ku biji penghinaan. Sebelum Mahmud menyerangmu, kau tak pernah memikirkan-Ku. Tapi sekarang, setelah kau terpaksa membawa tentaramu melawannya dan kehilangan segalanya, kau ingat pada-Ku. Adilkah ini menurutmu?! O Raja yang masih muda, aku merasa malu maka aku menangis dalam usiaku yang setua ini.”

MH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *