Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 28 January 2016

KISAH – Perjumpaan Pria Tampan dengan Nabi Yusuf


Sulaiman bin Yasar, demikian Al Ghazali menyebut pria tertampan di zamannya itu. Memasuki musim haji, kisah Al Ghazali, Sulaiman bersama sahabatnya melakukan perjalanan panjang menuju Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Di kota kecil bernama Abwa, Sulaiman dan sahabatnya berhenti untuk beristirahat. Sulaiman mendirikan tenda dan sahabatnya mencari pasar untuk membeli makanan.

Ketika Sulaiman sibuk mendirikan tendanya, seorang perempuan dari kota setempat sibuk memperhatikan pria tampan itu dari atas bukit. Dari mata turun ke hati, akhirnya perempuan itu terpesona oleh sosok pria yang terlihat hanya seorang diri itu. Perempuan itu turun dari bukit dan mendekati pria yang telah membakar hatinya itu.

“Buatlah aku senang,” kata perempuan itu yang seketika menghentikan kesibukan Sulaiman.

Mendengar permintaan perempuan itu, Sulaiman segera mengambil bekal makanannya yang masih tersisa. Kepada perempuan itu, Sulaiman memberikan semua sisa makanannya.

“Aku tidak ingin makananmu. Yang aku ingingkan adalah apa yang biasa dilakukan seorang suami pada istrinya,” pinta sang perempuan.

“Iblis telah mengutus kamu padaku,” hardik Sulaiman.

Sulaiman meletakkan wajahnya di antara kedua lututnya dan menjerit meraung-raung. Sontak perempuan itu terkejut melihat sikap aneh Sulaiman. Tanpa pikir panjang, perempuan itu berlari pulang ke rumahnya.

Berselang beberapa waktu kemudian, sahabatnya pulang dari pasar. Melihat wajah Sulaiman yang masih sembab dan terisak-isak, sahabatnya bertanya apa yang telah terjadi. Dengan berat hati, Sulaiman menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Mendengar kisah Sulaiman, sahabatnya meneteskan air mata dan menangis.

“Apa yang menyebabkan engkau menangis?” tanya Sulaiman heran.

“Saya lebih pantas menangis darimu. Sekiranya saya yang mengalami sebagaimana yang engkau alami, pasti saya tidak bisa mengendalikan hawa nafsu seperti dirimu.”

Sesampainya di Makkah, Sulaiman melakukan tawaf, sa’i dan menyelesaikan umrahnya. Setelah itu, Sulaiman menyambangi Hijr Ismail. Di sana, Sulaiman duduk melepaskan lelah hingga kantuk membuatnya tertidur. Dalam mimpinya, Sulaiman bertemu dengan seorang pria berpostur tinggi, wangi dan wajahnya sangat tampan.

“Semoga Allah merahmatimu, siapakah Anda?” tanya Sulaiman.

“Saya Yusuf.”

“Anda Nabi Yusuf?”

“Benar.”

“Nabi yang setia. Dalam peristiwa Anda dan istri menteri itu ada hal yang sangat menakjubkan.”

“Tetapi kejadianmu dengan perempuan Abwa itu lebih menakjubkan,” puji Yusuf.[]

Edy/ RA/ Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *