Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 13 February 2016

KISAH – Ketika Bangga Diri Menguasai Sahabat Nabi Isa


Salah satu sahabat Nabi Isa pernah melihat putra Maryam itu berjalan menuju laut. Ia pun mengikutinya sampai Al Masih berada di tepi laut.

“Bismillah,” ucap utusan Allah itu sebelum melangkahkan kakinya.

Dengan kedua mata kepalanya, sahabat Isa itu menyaksikan sang nabi berjalan di atas air. Ketika menyadari bahwa apa yang ia saksikan bukan mimpi, ia mengucapkan seperti yang diucapkan oleh Isa dengan penuh keyakinan.

“Bismillah,” ucapnya tanpa ragu dan melangkahkan kakinya.

Sang sahabat pun akhirnya berjalan di atas air mengikuti Al Masih. Keberhasilannya mengikuti sang nabi membuatnya begitu gembira. Rasa bangga diri akhirnya menyelimuti hatinya dengan tersipu oleh pujiannya sendiri.

“Apa keutamaan dan kelebihan Isa dariku? Toh, kami berdua sama-sama bisa berjalan di atas air,” gumamnya.

Ketika itu juga, tubuhnya tenggelam ke dalam laut. Dengan nafas yang tersisa, ia berusaha mencapai permukaan lalu berteriak minta tolong.

“Ya Ruhullah, tolong aku! Ambillah tanganku, selamatkan aku!”

Pria yang namanya disebutkan 25 kali oleh Al Qur’an itu akhirnya meraih tangan sahabatnya. Nabi Isa akhirnya menolongnya dan membawanya ke daratan. “Wahai teman, apa yang telah engkau katakan hingga membuatmu tenggelam?” tanya Isa.

“Saya berkata pada diriku bahwa jika saya dapat berjalan di atas air seperti diri Anda, lalu apa bedanya saya dengan Isa Al Masih? Rasa bangga diri telah menguasai diriku hingga saya mengalami petaka ini.”

Nabi pembawa ajaran Injil itu berkata, “lantaran ujub (bangga diri), engkau telah menempatkan dirimu yang tidak selayaknya engkau peroleh. Oleh sebab itu, Tuhan telah murka padamu dan kini bertaubatlah atas apa yang engkau katakan itu!”

Sahabat Isa itu pun akhirnya bertaubat hingga akhirnya maqam (kedudukan) spiritualnya dikembalikan oleh Allah sebagaimana semula.

 

Edy/ Ba/ Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *