Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 02 September 2015

KISAH – Dosa yang Membebani Diri


Alkisah, Rasulullah sedang menjalankan thawaf di Ka’bah.

Ketika itu, beliau saw. melihat seorang lelaki yang memegangi tirai Ka’bah seraya berkata, “Ya Allah, demi kesucian rumah ini, ampunilah aku.”

Rasulullah bertanya, “Apa dosamu?”

Dia menjawab, “Dosa saya jauh lebih besar dari apa yang dapat saya sampaikan.”

“Celakalah engkau! Dosamu yang lebih besar ataukah bumi?” tanya Rasul.

“Dosa saya jauh lebih besar,” jawabnya.

“Dosamu yang lebih besar ataukah gunung-gunung?”

“Dosa saya jauh lebih besar.”

“Dosamu yang lebih besar ataukah langit?”

“Dosa saya.”

“Dosamu yang lebih besar ataukah ‘Arsy Allah?”

“Dosa saya.”

“Dosamu yang lebih besar ataukah Allah?”

Dia pun menjawab, “Allah yang Maha Agung dan Maha Tinggi, tak mampu dideskripsikan oleh manusia.”

Rasul bertanya kembali, “Katakanlah kepadaku dosa yang membebanimu?”

“Wahai Rasulullah, saya adalah seorang yang kaya raya. Setiap kali ada orang miskin datang meminta pertolongan pada, entah mengapa saya merasa seolah-olah dia adalah api yang menyambar tubuh saya. Dan saya pun mengusirnya dengan kehinaan,” ujarnya.

Kemudian Rasulullah bersabda padanya, “Menjauhlah dariku, janganlah engkau bakar aku dengan apimu. Aku bersumpah demi Yang Membimbing dan Memuliakanku! Sekiranya engkau berdiri di antara rukun dan maqam, dan menunaikan shalat selama 2.000 tahun, dan engkau menangis sehingga tetes air matamu menjadi aliran sungai, dan tumbuh-tumbuhan menghisap air tersebut, lalu engkau mati dalam keadaan kikir, maka pasti Allah melemparkanmu ke neraka Jahanam. Celakalah engkau! Tidakkah engkau mengetahui bahwa Allah berfirman, ‘Maka di antara kamu ada yang kikir. Siapa yang kikir, sesungguhnya dia hanya kikir kepada dirinya sendiri.’ Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.’”

Zainab/ Islam Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *