Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 06 August 2015

KISAH – Buah Mendamaikan Pertikaian


melerai-pertikaian

Fudhail bin Ayyadh menuturkan sebuah kisah:

Suatu hari, seorang lelaki yang dalam keadaan bingung membawa tali yang dibuat istrinya ke pasar. Niatnya, uang hasil penjualannya dapat digunakan untuk membeli makanan yang membebaskan mereka dari kelaparan berhari-hari.

Dia menjual tali itu satu dirham. Begitu di tangan, dia meniatkan membeli roti untuk keluarganya.

Tapi, entah bagaimana, sebelum niat itu kesampaian, dia melihat dua orang yang bertikai dikarenakan uang satu dirham. Mereka berdua saling melukai muka dan terus berkelahi.

Lelaki miskin itu datang menghampiri mereka dan berkata, “Ambillah satu dirham ini dan hentikanlah perkelahian kalian!”

Setelah mendamaikan dua orang itu, dia pun segera kembali ke rumah dengan tangan hampa. Dia menceritakan peristiwa yang dialaminya ke sang istri. Beruntung, istrinya bisa menerima.

Kemudian, istrinya menggeledah seluruh sudut rumah dan menemukan sebuah pakaian usang. Dia segera menyerahkan pada suaminya untuk dijual di pasar agar mereka bisa membeli makanan.

Lelaki itu segera membawa pakaian usang itu ke pasar. Tapi tak seorang pun yang sudi membelinya.

Dalam perjalanan pulang, dia melihat seorang lelaki yang membawa seekor ikan yang sudah berbau busuk. Dia pun berkata, “Mari kita barter!”

Si pembawa ikan pun setuju. Dia menyerahkan pakaian usang itu dan mengambil ikan untuk dibawa ke rumah.

Saat si istri sibuk membersihkan isi perut ikan itu, dia menemukan permata. Lalu, sang istri memberikan kepada suaminya untuk dijual di pasar.

Si suami segera membawanya ke pasar dan mendapatkan uang yang cukup banyak. Kemudian, dia pulang ke rumah.

Setelah masuk ke rumah, tiba-tiba seorang fakir berdiri di depan pintu seraya berkata, “Berikanlah kepada saya apa yang dikaruniakan Allah pada kalian!”

Lelaki itu segera menyodorkan semua uangnya kepada si fakir-miskin itu. “Ambillah semaumu.” 

Si fakir mengambil uang itu dan pergi.

Baru beberapa langkah, dia pun kembali dan berkata, “Sebenarnya saya bukan fakir-miskin, tapi utusan Allah untuk menyampaikan padamu bahwa uang-uang hasil penjualan mutiara dalam perut ikan itu merupakan balasan atas perbuatan baikmu. Ingatkah bahwa engkau telah mendamaikan dua orang yang bertikai?”

 

Zainab/ Islam Indonesia. Foto: kabarkita.info

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *