Keutamaan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali

islamindonesia.id – Keutamaan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali

Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulum al-Din berkata:

Ketahuilah, wahai para pembaca, bahwa persahabatan adalah hasil dari akhlak yang baik, dan permusuhan dari akhlak yang buruk. Akhlak yang baik adalah akar dari rasa cinta terhadap satu sama lain, dan akhlak yang buruk adalah akar dari kebencian, kecemburuan, dan permusuhan. Hasil dari akhlak yang baik adalah pujian yang pantas.

Keutamaan akhlak yang baik di dalam agama bukanlah rahasia. Allah telah memuji Nabi-Nya:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS al-Qalam [68]: 4)

Dia (Nabi) berkata, “Sifat-sifat yang akan membawa kebanyakan orang ke Firdaus adalah rasa takut akan Allah dan akhlak yang baik.”

Usamah bin Syarik meriwayatkan:

Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, sifat baik apa yang telah diberikan kepada manusia?”

Beliau menjawab, “Akhlak yang baik.”

(Dalam hadis lainnya) Rasulullah bersabda :

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”

Beliau juga berkata, “Apa yang akan menjadi yang terberat dalam timbangan (pada Hari Kebangkitan) adalah akhlak yang baik.”

Beliau berkata, “Allah belum menciptakan susunan akhlak manusia sedemikian rupa, sehingga api akan membakar mereka. Dengan kata lain, (setelah akhlak diciptakan) Api Neraka tidak akan bisa membakar seseorang yang watak dan susunan (akhlaknya) indah.”

(Dalam hadis lainnya) Nabi bersabda, “Wahai Abu Hurairah, engkau harus berakhlak baik.”

Abu Hurairah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu akhlak yang baik?”

Beliau menjawab, “Jagalah silaturahmi dengan orang yang memutuskannya, maafkan orang yang menindasmu, beramallah kepada orang yang merampas hakmu.”

*Dikutip dari Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din Vol.2 (Karachi: Darul-Ishaat, 1993), hlm 87.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: islami.co