Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 02 March 2022

Ibnu Athaillah as-Sakandari: Bagaimana Mungkin Allah Terhijab oleh Sesuatu?


islamindonesia.id – Ibnu Athaillah as-Sakandari: Bagaimana Mungkin Allah Terhijab oleh Sesuatu?

Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam Kitab al-Hikam nomor hikmat 16-23, menuturkan:

Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu padahal Allah yang men-dhahir-kan (menampakkan) segala sesuatu?

Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) yang tampak dhahir pada segala sesuatu?

Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia yang terlihat dalam tiap sesuatu?

Bagaimana akan dapat ditutupi oleh sesuatu, padahal Dia yang tampak pada tiap segala sesuatu?

Bagaimana akan dapat dibayangkan, bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Allah yang ada dhahir sebelum adanya sesuatu?

Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih jelas (tampak) dari segala sesuatu?

Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia yang Esa (tunggal) yang tidak ada di sampingnya sesuatu apapun?

Bagaimana akan dihijab oleh sesuatu, padahal Dia (Allah) lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu?

Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu, padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak akan ada segala sesuatu?

Demikian tampak jelas sifat-sifat Allah di dalam (pada) tiap-tiap sesuatu di alam ini, yang semua isi alam ini sebagai bukti kebesaran, kekuasaan, keindahan, kebijaksanaan, dan kesempurnaan dzat Allah yang tidak menyerupai sesuatu apapun dari makhluknya.

Sehingga bila masih ada manusia yang tidak mengenal Allah (tidak melihat Allah), maka benar-benar ia telah silau oleh cahaya yang sangat terang, dan telah terhijab dari surya ma’rifat oleh awan tebal yang berupa alam sekitarnya.

*Dikutip dari Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam (Balai Buku: Surabaya, 1980).

PH/IslamIndonesia/Foto utama: londonist.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *