Satu Islam Untuk Semua

Monday, 06 September 2021

Dua Belas Syarat untuk Menjadi Waliyullah Menurut Sayyid Ahmad al-Badawi


islamindonesia.id – Dua Belas Syarat untuk Menjadi Waliyullah Menurut Sayyid Ahmad al-Badawi

Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam Kitab al-Hikam bab Muqaddimah menceritakan:

Sayyid Ahmad al-Badawi ra berkata, “Perjalanan kami berdasarkan (bersendikan) kitab Allah dan sunnaturrasul saw:

1 . Benar dan jujur.

2. Bersih hati.

3. Menepati janji.

4. Menanggung tugas dan derita.

5. Menjaga kewajiban.”

Kemudian seorang muridnya yang bernama Abdul-Aali bertanya, “Apakah syarat yang harus diperbuat oleh seorang yang ingin menjadi waliyullah?”

Dia menjawab “Seorang yang benar-benar dalam syariat ada dua belas tanda-tandanya:

1 . Benar-benar mengenal Allah (yakni mengerti benar tauhid dan iman dan keyakinannya mantap kepada Allah).

2. Menjaga benar-benar perintah Allah.

3. Berpegang teguh pada sunnaturrasul saw.

4. Selalu berwudhu (bila berhadas segera membaharui wudhu).

5. Rela menerima hukum gadha (ketetapan) Allah dalam suka dan duka.

6. Yakin terhadap semua janji Allah.

7. Putus harapan dari semua apa yang di tangan makhluk (manusia).

8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.

9. Rajin menaati perintah Allah.

10. (Memberikan) kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.

1 1 . Tawadhu, merendah diri terhadap yang lebih tua, atau lebih muda.

12. Menyadari selalu bahwa setan itu musuh utama. Sedang sarang setan itu dalam hawa nafsumu dan selalu berbisik untuk mempengaruhimu. (Sebagaimana) firman Allah, ‘Sesungguhnya syaithan itu musuhmu, maka waspadalah selalu dari tipu daya musuh itu.’ (QS Fatir [35]: 6)

Kemudian Ahmad al-Badawi melanjutkan nasehatnya, “Hai Abdul- Aali, berhati-hatilah kepada cinta dunia. Sebab itu bibit dari segala dosa, dan dapat merusak amal saleh.

Sebagaimana sabda Nabi saw, ‘Cinta pada dunia itu pokok (bibit/sumber) segala dosa/kejahatan.’

Sedang Allah Swt berfirman, ‘Sesungguhnya Allah itu selalu menolong/membantu orang yang taqwa, dan orang yang benar-benar berbuat baik.’ (QS an-Nahl [16]: 128)”

Ahmad al-Badawi melanjutkan, “Orang boleh kaya dunia, tetapi Nabi saw melarang jangan cinta dunia. Seperti Nabi Sulaiman as dan para sahabat yang kaya, kita harus menundukkan dunia, dunia tidak boleh diletakkan dalam hati.”

PH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *