Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 07 April 2020

Cinta Jalaluddin Rumi kepada Nabi Muhammad SAW


islamindonesia.id – Cinta Jalaluddin Rumi kepada Nabi Muhammad SAW

Haidar Bagir dalam bukunya yang berjudul Mereguk Cinta Rumi menjelaskan bahwa Jalaluddin Rumi adalah seorang pencari cinta dan dia menderita karenanya. Rumi tahu bahwa sumber cinta tertinggi adalah Tuhan.

Cinta Tuhan hanya bisa didapatkan melalui pertolongan-Nya dan perantaraan (syafaat) Nabi-Nya. Sementara Nabi sudah tiada, maka pantulan sifat-sifat Tuhan akan terpancar melalui para wali-Nya, sosok insan kamil,  dan Rumi melihat hal itu ada di dalam diri Syams Tabrizi, gurunya.

Oleh karena itulah dia begitu larut terhadap sosok Syams, demi untuk mendapatkan dan mereguk cinta dari Tuhan.

Pada tahap selanjutnya Rumi menyadari bahwa para wali-Nya dapat datang dengan silih berganti. Sehingga setelah ditinggal oleh Syams Tabrizi selamanya, alam akal Rumi berevolusi.

Dia menyadari bahwa tidak ada yang dapat memantulkan sifat-sifat keilahian, dan tak ada yang dapat mendatangkan cinta Tuhan, kecuali dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, yang tidak terbantahkan lagi merupakan sosok sejati kekasih Tuhan.

Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah:

“Katakanlah: ‘Jika engkau (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad SAW), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Ali Imran Ayat 31)

Pemujaan dan cinta Rumi terhadap Nabi Muhammad SAW terlihat jelas dalam syairnya:

Aku adalah pelayan Alquran selama hayat dikandung badan. Aku adalah debu di jalan Muhammad, al-Musthofa (yang terpilih).

Syair lainnya dari Rumi tentang Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut ini:

Kita belajar keterampilan jadi manusia dari Allah. Kitalah pahlawan cinta, dan para sahabat Muhammad.

Meski dia seorang di antara kita, dia tak seperti kita. Kita sepenuhnya dari tembaga, dan Muhammad bagai ramuan penjelma emas.

Kabarkan syukurmu, karna Muhammad bebaskanmu dari patung berhala. Agar dia pun bebaskanmu dari berhala-berhala (yang berada di) batinmu.

Kusembahkan shalawat padamu, biar kedekatan (dengan-Nya) bertambah. Karna dengan dekat kepada Keseluruhan, semua bagian dapat mendekat.

*Penjelasan: Belajar cinta dari Muhammad SAW karena dialah kekasih paling karib Sang Kekasih

PH/IslamIndonesia/Sumber: Haidar Bagir, Mereguk Cinta Rumi (Mizan, 2016)/Foto utama: Hulyacayorumlar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *