Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 05 July 2014

Celah yang Mustahil Ditutup


Islam Indonesia

Fariduddin Ath-Thar, sastrawan Persia abad 12 Masehi, menukil sebuah kisah menarik berikut ini. Seorang raja di tanah Persia mendirikan istana yang hampir menghabiskan seluruh harta kerajaannya. Di sebelah luarnya, istana itu dihiasi dengan menara-menara dan kubah-kubah yang bersepuhkan emas. Sedangkan perabotan dan permadaninya membuat ruang dalamnya serasa di dalam surga.

Setelah rampung dibangun, sang raja mengundang segenap orang dari semua negeri untuk mengunjunginya. Orang-orang ini datang dengan berbagai hadiah sebelum menuju ke tempat duduk mereka masing-masing. Setelah dipersilakan duduk, raja bertanya: “Katakan, bagaimana pendapat kalian tentang istanaku ini? Adakah sesuatu yang terlupakan, yang dapat merusak atau mengurangi keindahannya?”

Serempak hadirin menyatakan bahwa belum ada istana semacam ini dan takkan ada bandingannya di dunia. Semua menyatakan demikian kecuali seorang arif yang bangkit dan berkata: “Ada satu celah kecil yang menurut pendapat hamba merupakan cacat utama istana megah ini, Tuanku. Andaikan tak ada cacat itu, surga sendiri pun akan memberikan hadiah-hadiahnya kepada tuanku dari dunia gaib.”

“Aku tak melihat cacat itu,” kata sang raja murka. “Kau orang bodoh, dan hanya ingin dirimu tampak penting!”

“Bukan begitu maksudku, Paduka!” jawab si arif. “Celah yang kusebutkan itu ialah celah yang akan dilalui Izrail, malaikat pencabut nyawa, bila ia datang nanti. Semoga Tuhan berkenan, Paduka menutup celah itu. Sebab, jika tidak, apakah gunanya istana, mahkota, dan singgasana Tuan yang megah ini. Bila maut datang, semuanya akan menjadi segenggam debu. Tak satu pun yang tetap bertahan lama, dan celah itulah yang akan merusakkan tempat semayam Tuan yang nyaman dan megah ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *